Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani mengatakan bahwa pemerintah setempat menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen.
Prevelensi stunting tahun 2023 sesuai Survei Kesehatan Indonesia (SKI) berada di angka 24 persen yang telah mengalami dari angka tahun 2022 sebesar 31,6 persen, kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Kamis.
“Penurunan ini tidak lepas dari kerja kita semua. Namun, kita masih harus lebih bekerja keras lagi, untuk bisa menurunkan angka stunting di angka 14 persen sesuai target nasional,” katanya.
Selain intervensi spesifik dan sensitif dari organisasi perangkat daerah teknis terkait, terang Nunu Andriani, berbagai langkah telah dilakukan pemerintah setempat bekerjasama dengan berbagai pihak lain.
Dukungan program gemar posting dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pulang Pisau, Permata Kuning dari TP-PKK, BAAS dari semua OPD, serta program makan tambahan dari desa untuk anak-anak balita.
Baca juga: Apdesi Pulang Pisau diminta kampanyekan transparansi tata kelola pemerintah desa
Ia mengungkapkan, apresiasi juga diberikan kepada Polres Pulang Pisau yang turut serta penanganan stunting melalui program Rumah Kita Bersedekah Untuk Stunting (Runcing) yang pelaksanaannya setiap hari Jumat dipimpin langsung Kapolres dan melalui Bhabinkamtibmas.
Begitu juga Kodim 1011/KLK melalui pemberian susu dan sembako di Desa Mintin, sumur bor di Desa Maliku baru serta MCK di Desa Hanjak Maju.
Menurut Nunu Andriani, regulasi telah dibuat pemerintah setempat sebagai dasar untuk percepatan penurunan stunting yang menjadi lokus. Selain itu ada Perbup ADD yang mengatur kewajiban desa dalam menganggarkan alokasi dana desanya untuk penanganan stunting serta dukungan anggaran yang dialokasikan kepada perangkat daerah sesuai tupoksinya.
Dikatakannya, pada bulan Juni ini juga ada kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah berdasarkan surat Kemendagri Nomor 400.5/316/Bangda tanggal 13 Mei 2024. Melalui dukungan dan kerja semua pihak dan komitmen kita semua, dirinya berkeyakinan kabupaten setempat mampu menangani stunting dengan angka prevalensi stunting sesuai target 14 persen.
Baca juga: Idham Amur cari dukungan enam parpol kembali maju Pilkada 2024
Baca juga: Ahmad Rifai dan Arief Rahman Hakim berharap dukungan PKB
Baca juga: Ahmad Rifai dan Arief Rahman Hakim berharap dukungan PKB
Prevelensi stunting tahun 2023 sesuai Survei Kesehatan Indonesia (SKI) berada di angka 24 persen yang telah mengalami dari angka tahun 2022 sebesar 31,6 persen, kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Kamis.
“Penurunan ini tidak lepas dari kerja kita semua. Namun, kita masih harus lebih bekerja keras lagi, untuk bisa menurunkan angka stunting di angka 14 persen sesuai target nasional,” katanya.
Selain intervensi spesifik dan sensitif dari organisasi perangkat daerah teknis terkait, terang Nunu Andriani, berbagai langkah telah dilakukan pemerintah setempat bekerjasama dengan berbagai pihak lain.
Dukungan program gemar posting dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pulang Pisau, Permata Kuning dari TP-PKK, BAAS dari semua OPD, serta program makan tambahan dari desa untuk anak-anak balita.
Baca juga: Apdesi Pulang Pisau diminta kampanyekan transparansi tata kelola pemerintah desa
Ia mengungkapkan, apresiasi juga diberikan kepada Polres Pulang Pisau yang turut serta penanganan stunting melalui program Rumah Kita Bersedekah Untuk Stunting (Runcing) yang pelaksanaannya setiap hari Jumat dipimpin langsung Kapolres dan melalui Bhabinkamtibmas.
Begitu juga Kodim 1011/KLK melalui pemberian susu dan sembako di Desa Mintin, sumur bor di Desa Maliku baru serta MCK di Desa Hanjak Maju.
Menurut Nunu Andriani, regulasi telah dibuat pemerintah setempat sebagai dasar untuk percepatan penurunan stunting yang menjadi lokus. Selain itu ada Perbup ADD yang mengatur kewajiban desa dalam menganggarkan alokasi dana desanya untuk penanganan stunting serta dukungan anggaran yang dialokasikan kepada perangkat daerah sesuai tupoksinya.
Dikatakannya, pada bulan Juni ini juga ada kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah berdasarkan surat Kemendagri Nomor 400.5/316/Bangda tanggal 13 Mei 2024. Melalui dukungan dan kerja semua pihak dan komitmen kita semua, dirinya berkeyakinan kabupaten setempat mampu menangani stunting dengan angka prevalensi stunting sesuai target 14 persen.
Baca juga: Idham Amur cari dukungan enam parpol kembali maju Pilkada 2024
Baca juga: Ahmad Rifai dan Arief Rahman Hakim berharap dukungan PKB
Baca juga: Ahmad Rifai dan Arief Rahman Hakim berharap dukungan PKB