Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, terus berupaya meningkatkan pengelolaan lingkungan di tingkat kelurahan melalui Program Kampung Iklim (Proklim).
"Proklim adalah upaya kolaboratif untuk menghadapi perubahan iklim. Proklim bukan lomba, melainkan kolaborasi untuk melindungi lingkungan dan merespon perubahan iklim," kata Sekretaris DLH Kota Palangka Raya, Yusran di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, tujuan utama Proklim bukan hanya meraih prestasi atau menang dalam suatu kompetisi, melainkan menciptakan dampak positif dalam menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Yang terpenting adalah partisipasi dan kerja sama semua pihak dalam menjalankan program ini. Setiap langkah kecil yang dilakukan oleh masyarakat sangat berarti dalam upaya melawan perubahan iklim,” tambahnya.
Yusran menambahkan, Proklim bukan hanya tentang mencapai target tertentu, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan tindakan nyata dalam mengatasi perubahan iklim. Ini mencakup edukasi, pengembangan kebiasaan ramah lingkungan, dan upaya bersama untuk mengurangi jejak karbon.
“Proklim adalah komitmen bersama untuk menjaga lingkungan bagi generasi mendatang. Mari kita bersatu demi lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: Pj Bupati Barito Utara terima audiensi UPR dan ULM
Dia mengatakan, melalui gerakan nasional ini, pihaknya ingin meningkatkan sinergi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim guna meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain.
Melalui pengelolaan lingkungan yang optimal, pihaknya berharap terjadi penurunan emisi gas rumah kaca serta peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Dia mengatakan, sebanyak 10 kelurahan di Kota Palangka Raya belum lama ini meraih Piagam Partisipasi Proklim. Piagam ini diberikan atas kontribusi dan partisipasi aktif kelurahan dalam mengimplementasikan berbagai upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta meningkatkan ketahanan lingkungan.
Sepuluh kelurahan tersebut yakni Kelurahan Habaring Hurung, Kameloh Baru, Pahandut Seberang, Palangka, Petuk Katimpun, Tanjung Pinang, Tumbang Tahai, Bukit Tunggal, dan Langkai.
Sampai akhir 2021 lalu "Kota Cantik" ini telah memiliki empat kampung iklim yakni Kelurahan Kalampangan meraih kategori Proklim Utama Tahun 2018, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kereng Bankirai, dan Kelurahan Tumbang Rungan meraih kategori Proklim Madya Tahun 2021.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta awasi arus keluar masuk hewan kurban
Baca juga: Pemkot-Kejari Palangka Raya kerja sama optimalkan penagihan pajak
Baca juga: DAD bersama Damang se-Kalteng bahas sejumlah isu strategis
"Proklim adalah upaya kolaboratif untuk menghadapi perubahan iklim. Proklim bukan lomba, melainkan kolaborasi untuk melindungi lingkungan dan merespon perubahan iklim," kata Sekretaris DLH Kota Palangka Raya, Yusran di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, tujuan utama Proklim bukan hanya meraih prestasi atau menang dalam suatu kompetisi, melainkan menciptakan dampak positif dalam menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Yang terpenting adalah partisipasi dan kerja sama semua pihak dalam menjalankan program ini. Setiap langkah kecil yang dilakukan oleh masyarakat sangat berarti dalam upaya melawan perubahan iklim,” tambahnya.
Yusran menambahkan, Proklim bukan hanya tentang mencapai target tertentu, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan tindakan nyata dalam mengatasi perubahan iklim. Ini mencakup edukasi, pengembangan kebiasaan ramah lingkungan, dan upaya bersama untuk mengurangi jejak karbon.
“Proklim adalah komitmen bersama untuk menjaga lingkungan bagi generasi mendatang. Mari kita bersatu demi lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: Pj Bupati Barito Utara terima audiensi UPR dan ULM
Dia mengatakan, melalui gerakan nasional ini, pihaknya ingin meningkatkan sinergi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim guna meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain.
Melalui pengelolaan lingkungan yang optimal, pihaknya berharap terjadi penurunan emisi gas rumah kaca serta peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Dia mengatakan, sebanyak 10 kelurahan di Kota Palangka Raya belum lama ini meraih Piagam Partisipasi Proklim. Piagam ini diberikan atas kontribusi dan partisipasi aktif kelurahan dalam mengimplementasikan berbagai upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta meningkatkan ketahanan lingkungan.
Sepuluh kelurahan tersebut yakni Kelurahan Habaring Hurung, Kameloh Baru, Pahandut Seberang, Palangka, Petuk Katimpun, Tanjung Pinang, Tumbang Tahai, Bukit Tunggal, dan Langkai.
Sampai akhir 2021 lalu "Kota Cantik" ini telah memiliki empat kampung iklim yakni Kelurahan Kalampangan meraih kategori Proklim Utama Tahun 2018, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kereng Bankirai, dan Kelurahan Tumbang Rungan meraih kategori Proklim Madya Tahun 2021.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta awasi arus keluar masuk hewan kurban
Baca juga: Pemkot-Kejari Palangka Raya kerja sama optimalkan penagihan pajak
Baca juga: DAD bersama Damang se-Kalteng bahas sejumlah isu strategis