Mitos penggunaan blau untuk mengobati gondongan

Rabu, 5 Juni 2024 15:20 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada dr. Fitria Mahrunnisa Sp.A meluruskan mitos yang berkembang di masyarakat bahwa pemakaian blau atau sabun untuk mencuci baju tidak bisa mengobati gondongan yang terjadi pada anak.
 
“Hanya mitos. Pemakaian blau tidak bisa mengurangi bengkak gondongan atau menyembuhkan mumps,” kata Fitria melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, Selasa.
 
Fitria mengatakan kemungkinan pada zaman dulu penggunaan blau pada anak yang gondongan adalah untuk mendapat efek seperti kompres dingin untuk memberikan rasa nyaman dari nyeri gondongan.

Baca juga: Kenali beda sakit gondok dengan gondongan
 
Gondongan atau mumps adalah penyakit yang menyerang kelenjar air liur yang disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus. Penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).
 
Sehingga pengobatan yang tepat adalah meringankan gejala serta mencegah risiko komplikasi dengan terapi obat demam serta memberi analgetik atau parasetamol untuk mengurangi nyeri dan demam pada anak.
 
“Anak juga perlu istirahat yang cukup, konsumsi air putih yang cukup serta mengonsumsi makanan yang lunak dan mengandung banyak air seperti sup, buah, kentang tumbuk, bubur agar mudah dikunyah,” katanya.

Baca juga: Kenali penyakit yang sebabkan ketulian
 
Dokter di rumah sakit Brawijaya Kemang itu juga menyarankan untuk hindari konsumsi makanan yang merangsang air liur seperti makanan pedas dan asam. Gondongan juga dapat dikompres air dingin sekitar 10-20 menit pada area yang bengkak untuk mengurangi nyeri.
 
Karena sifatnya yang dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh, gondongan jarang menimbulkan komplikasi terutama jika sudah vaksinasi. Namun dalam beberapa kasus, gondongan bisa menyebabkan keparahan seperti orchitis atau peradangan pada testis sekitar 20-50 persen pada laki-laki post pubertas, peradangan pada jaringan otak 15 persen kasus, radang pada pankreas 2-5 persen dan ketulian dapat terjadi pada satu banding 20.000 kasus.

Baca juga: Batik Pelangi perjuangkan hak diagnosis bagi anak berpenyakit langka
 
Pencegahan terbaik adalah melakukan imunisasi gondongan yang dapat diberikan sejak usia 12 bulan bersamaan dengan vaksin campak dan rubella. Imunisasi bertujuan mengurangi komplikasi dan sakit lebih berat.
 
“Selain itu pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan bergizi, menjaga higienitas dengan mencuci tangan dan menghindari kontak dengan anak sakit serta istirahat yang cukup,” tutup Fitria.

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Google konfirmasi kehadiran Android 16 di 2025 dibagi dalam dua waktu

6 jam lalu

Squid Game 2 penuh kejutan dan teka-teki

6 jam lalu

Klavuu merilis Real Vegan Ampoule guna perawatan optimal kulit

6 jam lalu

Simak tips IDAI cegah anak terkena gondongan dan cacar air

6 jam lalu

Ini perbedaan karedok dan pecel

10 jam lalu

VW pertimbangkan PHK karena tantangan ekonomi

10 jam lalu

Park Seo-joon bicara tentang kesehatan mental pria dan manfaat olahraga

31 October 2024 9:40 Wib

Terlambat menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

31 October 2024 9:38 Wib
Terpopuler

Kusnadi-Daldin tegaskan bukan paslon boneka di Pilkada Gumas

Kabar Daerah - 27 October 2024 20:47 Wib

Pemkab Kotim harapkan kepeloporan pemuda demi masa depan daerah

Kabar Daerah - 28 October 2024 20:36 Wib

Jenazah pemancing asal Jakarta ditemukan di Pantai Ujung Pandaran

Kabar Daerah - 29 October 2024 17:18 Wib

DPRD Kotim harap perubahan APBD menyentuh semua kepentingan masyarakat

DPRD Kotawaringin Timur - 31 October 2024 5:17 Wib

Pemprov Kalteng dukung upaya pelestarian bahasa dan sastra daerah

Kabar Daerah - 13 jam lalu