Palangka Raya (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menggelar pelatihan mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama masyarakat yang berada di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B), Rahayu Arimbi, di Pulang Pisau, Rabu, mengatakan pelatihan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk turut serta dalam menjaga lingkungan hidup dan keberlangsungan masyarakat sekitar.
"Pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan darurat," terang Rahayu Arimbi.
Ia menuturkan, pelatihan yang melibatkan Yayasan Huma Betang Nusantara yang berada di Desa Tumbang Nusa tersebut juga melibatkan peserta dari berbagai kalangan, termasuk warga lokal, petugas keamanan dan relawan.
Materi pelatihan mencakup pengetahuan dasar tentang kebakaran hutan dan lahan, teknik mitigasi serta tindakan darurat yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran.
"Pemadaman karhutla juga menggunakan metode foam dan bahan bahannya ramah lingkungan yang diciptakan oleh mereka Yayasan Huma Betang Nusantara yang memang bergerak dibidang tersebut," ucapnya.
Baca juga: Sekda Kalteng: Hari Lingkungan Hidup jadi pengingat, alam sebagai warisan masa depan
Selain itu, dalam pelatihan ini juga diberikan pemahaman tentang pentingnya konservasi hutan gambut sebagai upaya menjaga ekosistem yang rentan terhadap kebakaran.
"Masyarakat merupakan aset penting dalam upaya mitigasi bencana. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi lingkungan dan kehidupan mereka sendiri," tambah Rahayu Arimbi.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko di lokasi pelatihan kepada awak media mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini karena dinilai sangat baik.
"Saya harap perusahaan lainnya juga bisa melakukan hal yang serupa melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), dengan tujuan menjaga lingkungan dari bahaya karhutla yang bisa mengganggu berbagai bidang apabila terjadi," demikian Yuas Elko.
Baca juga: Sukseskan upacara HUT RI, Kalteng siap amankan IKN dari dampak karhutla
Baca juga: Pemprov Kalteng jaga semangat dan komitmen tingkatkan kualitas pelayanan publik
Baca juga: Gerakan Pangan Murah Pemprov jangkau Bartim, bantu penuhi kebutuhan masyarakat
Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B), Rahayu Arimbi, di Pulang Pisau, Rabu, mengatakan pelatihan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk turut serta dalam menjaga lingkungan hidup dan keberlangsungan masyarakat sekitar.
"Pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan darurat," terang Rahayu Arimbi.
Ia menuturkan, pelatihan yang melibatkan Yayasan Huma Betang Nusantara yang berada di Desa Tumbang Nusa tersebut juga melibatkan peserta dari berbagai kalangan, termasuk warga lokal, petugas keamanan dan relawan.
Materi pelatihan mencakup pengetahuan dasar tentang kebakaran hutan dan lahan, teknik mitigasi serta tindakan darurat yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran.
"Pemadaman karhutla juga menggunakan metode foam dan bahan bahannya ramah lingkungan yang diciptakan oleh mereka Yayasan Huma Betang Nusantara yang memang bergerak dibidang tersebut," ucapnya.
Baca juga: Sekda Kalteng: Hari Lingkungan Hidup jadi pengingat, alam sebagai warisan masa depan
Selain itu, dalam pelatihan ini juga diberikan pemahaman tentang pentingnya konservasi hutan gambut sebagai upaya menjaga ekosistem yang rentan terhadap kebakaran.
"Masyarakat merupakan aset penting dalam upaya mitigasi bencana. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi lingkungan dan kehidupan mereka sendiri," tambah Rahayu Arimbi.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko di lokasi pelatihan kepada awak media mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini karena dinilai sangat baik.
"Saya harap perusahaan lainnya juga bisa melakukan hal yang serupa melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), dengan tujuan menjaga lingkungan dari bahaya karhutla yang bisa mengganggu berbagai bidang apabila terjadi," demikian Yuas Elko.
Baca juga: Sukseskan upacara HUT RI, Kalteng siap amankan IKN dari dampak karhutla
Baca juga: Pemprov Kalteng jaga semangat dan komitmen tingkatkan kualitas pelayanan publik
Baca juga: Gerakan Pangan Murah Pemprov jangkau Bartim, bantu penuhi kebutuhan masyarakat