Sampit (ANTARA) - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah tetap berkomitmen untuk membantu peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan non formal.
“Dua tahun ini kami memang disibukkan dengan kasus pemalsuan ijazah paket, tapi kami tetap berkomitmen untuk membantu anak-anak putus sekolah dan masyarakat untuk dapat melanjutkan pendidikan tanpa batas usia, jarak dan kesibukan,” kata Kepala PKBM Harati Deny Hidayat di Sampit, Rabu.
Deny mengaku dalam dua tahun terakhir minat masyarakat terhadap PKBM Harati menurun. Disamping karena sosialisasi keberadaan pendidikan kesetaraan di masyarakat masih kurang, kondisi ini juga disebabkan adanya kasus pemalsuan ijazah yang menyeret nama PKBM Harati.
Kasus pemalsuan ijazah itu mencuat tahun 2022 lalu, ada oknum yang memperjualbelikan ijazah pendidikan non formal atau paket di media sosial yang mencatut nama PKBM Harati. Kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian dan pelaku telah ditangkap.
Dalam dua tahun terakhir pihak PKBM Harati cukup disibukkan dengan kasus pemalsuan ijazah ini. Sebab hal ini dinilai merusak nama baik lembaga dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lulusan pendidikan kesetaraan.
“Kasus ini jelas menjadi sandungan bagi lembaga kami. Karena fokus lembaga terbagi-bagi untuk mengurus kasus ini, sehingga pengelola tidak fokus menyosialisasikan ke masyarakat terkait pendidikan kesetaraan," tuturnya.
Kendati demikian, permasalahan ini tak mematahkan semangat pihaknya untuk membantu masyarakat Kotim melanjutkan pendidikan melalui jalur pendidikan non formal atau program pendidikan kesetaraan Paket ABC.
Beberapa strategi telah pihaknya siapkan untuk kembali meraih kepercayaan masyarakat, di antaranya menjalin kerja sama dengan desa-desa di Kotim untuk menyelenggarakan dan menyosialisasikan pendidikan kesetaraan secara gratis dari awal sampai terima ijazah.
Kemudian, menjalin kerja sama dengan pondok pesantren untuk penyetaraan pendidikan non formal dan pondok, agar lulusan pondok pesantren dapat memiliki ijazah kesetaraan yang diakui.
Baca juga: Dispora tertibkan PKL di jalan masuk Stadion 29 November Sampit
“Kami juga memberikan informasi terkait PKBM Harati secara terbuka, akuntabel dan terkini melalui website resmi kami, www.pkbmharati.com . Sehingga, kami berharap masyarakat tidak tertipu oleh oknum-oknum di luar,” jelasnya.
Deny juga mengajak masyarakat yang putus sekolah atau tidak mampu mengakses pendidikan formal agar tidak perlu takut atau ragu untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur pendidikan non formal dengan catatan langsung ke lembaga resmi dan tidak tergiur dengan iming-iming oknum yang tidak bertanggung jawab.
Terlebih, kini lulusan pendidikan non formal atau sekolah paket setara dan sama dengan lulusan pendidikan formal, karena sama-sama memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), sehingga dapat mendaftar dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, baik satuan pendidikan negeri maupun swasta di dalam hingga luar negeri.
“Beberapa lulusan Paket C kami ada yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, contohnya Universita Muhammadiyah Palangka Raya. Ada pula yang kuliah di UT Luar Negeri dan bekerja di Dubai sekarang. Jadi peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi maupun dunia kerja sama,” ujarnya.
PKBM Harati merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal di bawah Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim yang berkualitas dan kredibel. Berdiri sejak 2016, PKBM Harati telah meluluskan lebih dari 1.000 peserta didik.
PKBM Harati menyediakan tiga paket pendidikan kesetaraan, yakni Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara SMA/MA. Dengan biaya pendidikan yang terjangkau bahkan gratis bagi masyarakat tidak mampu atau kerja sama. Tanpa pungutan penulisan raport. Tanpa pungutan biaya penebusan ijazah.
Sekolah Paket ABC tidak hanya memberikan pembelajaran pengetahuan, namun juga pengembangan diri, pemberdayaan dan keterampilan seperti menjahit, komputer, tata boga, penguatan kompetensi diri, dan lainnya.
Saat ini PKBM Harati tengah membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB). Bagi masyarakat yang berminat bisa mengakses informasi lebih lanjut melalui laman resmi www.pkbmharati.com atau datang ke kantornya di Jalan Pramuka Km 1,5 Sampit.
Baca juga: Juleha Kotim dibentuk untuk pastikan kehalalan produk daging
Baca juga: Ketua DPRD dan Sekda Kotim jadi saksi dugaan kasus korupsi KONI
Baca juga: Masyarakat di pesisir Kotim diminta waspada gelombang tinggi disertai angin kencang