Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengedukasi masyarakat agar dapat menjadi konsumen cerdas di antaranya dalam memilah makanan untuk mencegah stunting pada balita.
"Edukasi ini kami lakukan dalam bentuk kegiatan sosialisasi yang menyasar ragam masyarakat, seperti orang tua yang memiliki anak stunting, kader posyandu, ibu hamil, keluarga berisiko stunting, hingga pasangan usia subur," terang Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Rangga Lesmana di Palangka Raya, Senin.
Dia menjabarkan, sosialisasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat selaku konsumen khususnya orang tua, mengenai pentingnya memperhatikan asupan gizi pada balita dengan memilih makanan yang bernutrisi baik.
"Menyesuaikan dengan standar kesehatan dan aman dikonsumsi, untuk mengatasi maupun mencegah terjadinya stunting pada balita," terangnya.
Baca juga: OJK: Palangka Raya jadi kota dengan penyaluran kredit tertinggi di Kalteng
Baca juga: OJK: Palangka Raya jadi kota dengan penyaluran kredit tertinggi di Kalteng
Stunting yang terjadi pada pertumbuhan anak, disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai sejak awal kehidupan pertama balita. Kondisi ini dapat menyebabkan dampak jangka pendek berupa keterlambatan pertumbuhan fisik dan gangguan perkembangan kognitif.
Selain itu juga dapat memberikan dampak jangka panjang kepada anak, seperti peningkatan risiko terkena berbagai penyakit serius di kemudian hari.
Oleh karenanya pemerintah telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu fokus utama, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Di sisi lain Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran telah menegaskan komitmennya terhadap upaya percepatan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan.
Adapun pengendalian stunting di Kalimantan Tengah berjalan cukup baik, yakni dapat dilihat dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kalimantan Tengah mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari sebelumnya 26,9 persen pada 2022, kini menjadi 23,5 persen pada 2023.
Oleh karenanya Rangga Lesmana meminta masyarakat agar lebih peka terhadap pertumbuhan anak dan lingkungan sekitar. Dengan upaya yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah daerah, instansi terkait serta partisipasi aktif masyarakat diharap dapat tercapainya penurunan angka stunting yang signifikan.
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan ribuan paket sembako sambut Idul Adha
Baca juga: Sektor jasa keuangan Kalimantan Tengah tumbuh positif hingga Mei 2024
Baca juga: Berhasil jaga tren positif, produksi perikanan budi daya Kalteng terus meningkat
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan ribuan paket sembako sambut Idul Adha
Baca juga: Sektor jasa keuangan Kalimantan Tengah tumbuh positif hingga Mei 2024
Baca juga: Berhasil jaga tren positif, produksi perikanan budi daya Kalteng terus meningkat