Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati mengapresiasi SDN 3 Mentawa Baru yang menggelar Gebyar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bentuk implementasi Kurikulum Merdeka.

“Kami sangat mengapresiasi SDN 3 Mentawa Baru atas kegiatan Gebyar P5 yang merupakan bentuk pengimplementasian Kurikulum Merdeka terhadap peserta didik tahun pelajaran 2023/2024,” kata Irawati di Sampit, Senin.

Irawati mewakili Bupati Kotim menghadiri kegiatan Gebyar P5 yang dirangkai dengan gebyar talenta pelajar di SDN 3 Mentawa Baru. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Muhammad Irfansyah dan Forkopimda Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Irawati menyampaikan, pendidikan merupakan pondasi utama bagi kemajuan bangsa. Sejalan dengan itu, penguatan profil pelajar pancasila adalah upaya strategis dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, serta memiliki karakter kuat yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. 

P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang berbeda dengan pembelajaran program intrakurikuler di dalam kelas.

Inisiatif sangat penting dalam membentuk siswa yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas, toleransi, dan semangat gotong royong yang tinggi.

“Dengan kegiatan P5 ini diharapkan mengoptimalkan kemampuan peserta didik menguatkan karakter pencapaian profil Pancasila, membentuk religius, mandiri, disiplin, kreatif dan berani,” ucapnya.

Irawati berharap kegiatan Gebyar P5 yang digelar SDN 3 Mentawa Baru Hulu bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya di Kotim. Ia juga berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang besar dan berkelanjutan bagi seluruh peserta didik. 

“Mari kita bersama-sama bekerja keras dan berkomitmen untuk mencetak generasi emas yang akan membawa Kotawaringin Timur, dan Indonesia pada umumnya, menuju masa depan yang lebih gemilang,” pungkasnya.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah yang mengapresiasi dan mendukung kegiatan Gebyar P5 di SDN 3 Mentawa Baru Hulu yang mengangkat tema generasi emas yang berbudaya. 

Baca juga: Wabup serahkan raperda pertanggungjawaban APBD Kotim 2023

“Kami melihat bahwa melalui kegiatan ini sekolah mendorong anak-anak untuk mengerti tentang kewirausahaan dan gotong royong, ini menjadi pelajaran yang nyata bagi anak-anak. Jadi belajar itu tidak hanya di kelas tapi juga di luar,” ucapnya.

Ia menambahkan, Disdik Kotim tidak pernah mewajibkan sekolah untuk menggelar acara gebyar semacam ini. Untuk penilaian panen belajar, cukup dengan berkelompok dan ditampilkan di kelas. Sehingga, acara Gebyar P5 di SDN 3 Mentawa Baru Hulu ini murni inisiatif pihak sekolah.

Sekolah lain boleh menggelar kegiatan serupa disesuaikan dengan kemampuan dan ide masing-masing tanpa ada paksaan dari Disdik. Terpenting tujuannya sama, yakni untuk meningkatkan kemandirian, gotong royong dan hasil karya yang ditampilkan.

Kepala SDN 3 Mentawa Baru Hulu Niat Sugeng Priyono menyampaikan Gebyar P5 ini adalah keduakalinya pihaknya melaksanakan sebagai implementasi Kurikulum Merdeka. 

Melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan wadah bagi para siswa untuk menampilkan talenta yang dimiliki dan telah diasah selama menjalani pendidikan di sekolah tersebut. Selain itu, pihaknya juga mendirikan sejumlah stan bagi para pelajar agar bisa memamerkan hasil karya atau produk mereka.

“Pada intinya semua yang ditampilkan dalam acara ini sesuai dengan minat dan bakat siswa. Ada yang bakat menari, membuat prakarya dan lainnya,” sebutnya.

Ia menambahkan, SDN 3 Mentawa Baru Hulu terus berupaya menggali potensi dari setiap siswa. Sejak awal masuk sekolah para siswa sudah dipetakan sesuai minat dan bakat masing-masing agar bisa ditangani secara berbeda dan sesuai.

Dengan tergalinya potensi siswa diharapkan mereka bisa tumbuh dan berkembang lebih baik kedepannya. Pihak sekolah memberikan arahan dan didampingi orangtua supaya pada jenjang pendidikan selanjutnya pun para siswa tetap terarah dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.

“Jadi mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai potensi masing-masing, karena belajar itu tidak harus hebat di semua bidang, tapi dimana dia punya talenta di situlah kita kembangkan,” demikian Sugeng.

Baca juga: Pemkab Kotim siapkan kawasan konservasi tampung satwa dilindungi

Baca juga: BKPSDM Kotim sebut 400 lebih pegawai mendapat kenaikan pangkat

Baca juga: Sekda sebut Sampit Expo 2024 dukung kemajuan perekonomian


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024