Palangka Raya (ANTARA) -
Ketua Komisi C DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Hasan Busyairi meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dapat menghilangkan stigma sekolah favorit di kalangan masyarakat.
 
"Hal tersebut dapat dilakukan dengan memastikan pemerataan siswa atau pendaftar dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di daerah ini," katanya di Palangka Raya, Selasa.
 
Dirinya menjelaskan, pihaknya banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait banyaknya masyarakat yang mendaftar di sekolah-sekolah tertentu pada PPDB di Kota Palangka Raya yang baru-baru ini dilaksanakan.
 
Hal tersebut mengakibatkan siswa yang mendaftar pelaksanaan PPDB melalui jalur zonasi menjadi tidak terakomodasi di sekolah yang benar-benar dekat dengan rumahnya.
 
"Banyak masyarakat yang mendaftar di sekolah-sekolah yang dianggap sekolah favorit, seperti di SMP Negeri 1 Palangka Raya, SMP Negeri 2 Palangka Raya hingga di SD Negeri 4 Menteng," ucapnya.
 
Kondisi tersebut, lanjut Hasan, akan terus memunculkan stigma-stigma di kalangan masyarakat dan siswa yakni sekolah tersebut merupakan sekolah-sekolah favorit di Kota Palangka Raya.

Baca juga: Komisi A DPRD kunjungi Kesbangpol Palangka Raya, pastikan kesiapan petugas Paskibraka
 
Kondisi tersebut membuat masyarakat di daerah ini berbondong-bondong datang mendatar ke sekolah itu sehingga terjadi penumpukan pendaftar pada sekolah tersebut.
 
"Bahkan ada masyarakat yang dengan sengaja memalsukan alamatnya, yakni enam bulan sebelum PPDB, dirinya melakukan pindah alamat di tempat keluarganya agar bisa bersekolah di sekolah yang dianggap favorit tersebut," ujarnya.
 
Untuk itu Hasan meminta kepada seluruh orang tua agar dapat menyekolahkan anaknya di sekolah yang berjarak tidak jauh dari rumahnya masing-masing.
 
Hal ini untuk memastikan seluruh sekolah yang ada di Kota Palangka Raya dapat terjadi pemerataan siswa dan tidak ada sekolah yang hanya diisi oleh beberapa siswa saja.
 
"Karena sebenarnya semua sekolah itu sama saja, tidak ada yang beda. Stigma yang seperti ini lah yang seharusnya dihilangkan oleh masyarakat," demikian Hasan Busyairi.

Baca juga: Presiden Jokowi ke Kalteng untuk tinjau pasar hingga RSUD

Baca juga: Ajak pelanggan peduli pendidikan, AXIS permudah lakukan donasi kuota dengan AXISNET

Baca juga: 125 anak ikut sunatan massal Pemkot Palangka Raya

Pewarta : Rajib Rizali
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024