Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat indeks harga konsumen di provinsi setempat pada Juni 2024 sebesar 106,66 persen, dan terjadi inflasi year on year (y-on-y) 2,22 persen.
Sementara IHK provinsi ini secara month to month (m-to-m) pada Juni 2024 alami deflasi 0,28 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,05 persen, kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widia melalui virtual disaksikan di Palangka Raya, Selasa.
"Adapun komoditas penyumbang deflasi m-to-m pada Juni 2024 di Kalteng yakni daging ayam ras, tomat, beras, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, dan lainnya," beber dia.
Dikatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2024 di Kalimantan Tengah secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding bulan yang sama tahun lalu. Di mana hasil pemantauan BPS Kalteng terhadap empat kabupaten/kota di provinsi setempat pada Juni 2024, terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,22 persen, atau alami peningkatan IHK dari 104,34 pada Juni 2023 menjadi 106,66 pada Juni 2024.
"Dari empat kabupaten/kota yang dipantau itu, semuanya mengalami inflasi pada Juni 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit yang mencapai 2,51 persen dengan IHK 105,98 dan terendah di Sukamara 1,42 persen dengan IHK 108,11," ungkap Agnes.
Kepala BPS Kalteng itu mengakui inflasi y-on-y provinsi ini Kalteng terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, Di mana kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 4,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,64 persen.
Baca juga: Penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2024 sekitar 5,17 persen
Kemudian kelompok kesehatan naik sekitar 1,64 persen; kelompok transportasi 0,70 persen; kelompok informasi, olahraga, dan budaya 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,32 persen, kelompok pendidikan 2,39 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,06 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,00 persen.
"Kondisi ini tentunya perlu menjadi perhatian pemerintah daerah, agar kedepannya tingkat inflasi di provinsi ini sesuai dengan yang ditargetkan," demikian Agnes.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng selama Mei 2024 mencapai 124,08 persen
Baca juga: Kenaikan seluruh kelompok pengeluaran penyebab Kalteng alami inflasi selama Mei 2024
Baca juga: Ketimpangan gender di Kalteng alami peningkatan dan perlu perbaikan
Sementara IHK provinsi ini secara month to month (m-to-m) pada Juni 2024 alami deflasi 0,28 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,05 persen, kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widia melalui virtual disaksikan di Palangka Raya, Selasa.
"Adapun komoditas penyumbang deflasi m-to-m pada Juni 2024 di Kalteng yakni daging ayam ras, tomat, beras, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, dan lainnya," beber dia.
Dikatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2024 di Kalimantan Tengah secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding bulan yang sama tahun lalu. Di mana hasil pemantauan BPS Kalteng terhadap empat kabupaten/kota di provinsi setempat pada Juni 2024, terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,22 persen, atau alami peningkatan IHK dari 104,34 pada Juni 2023 menjadi 106,66 pada Juni 2024.
"Dari empat kabupaten/kota yang dipantau itu, semuanya mengalami inflasi pada Juni 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit yang mencapai 2,51 persen dengan IHK 105,98 dan terendah di Sukamara 1,42 persen dengan IHK 108,11," ungkap Agnes.
Kepala BPS Kalteng itu mengakui inflasi y-on-y provinsi ini Kalteng terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, Di mana kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 4,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,64 persen.
Baca juga: Penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2024 sekitar 5,17 persen
Kemudian kelompok kesehatan naik sekitar 1,64 persen; kelompok transportasi 0,70 persen; kelompok informasi, olahraga, dan budaya 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,32 persen, kelompok pendidikan 2,39 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,06 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,00 persen.
"Kondisi ini tentunya perlu menjadi perhatian pemerintah daerah, agar kedepannya tingkat inflasi di provinsi ini sesuai dengan yang ditargetkan," demikian Agnes.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng selama Mei 2024 mencapai 124,08 persen
Baca juga: Kenaikan seluruh kelompok pengeluaran penyebab Kalteng alami inflasi selama Mei 2024
Baca juga: Ketimpangan gender di Kalteng alami peningkatan dan perlu perbaikan