Nanga Bulik (ANTARA) - Penjabat Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Lilis Suriani mengatakan pelaksanaan penyusunan dokumen rencana kontingensi banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu pedoman penanganan fase tanggap darurat bencana.

"Hal ini agar penanganan dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif, terkoordinasi dan menyeluruh," terang Lilis Suriani di Nanga Bulik, Rabu.

Untuk itu Pemkab Lamandau bersama instansi terkait telah melaksanakan kegiatan penyusunan dokumen rencana kontingensi banjir dan karhutla tahun 2024 tersebut.

Penyusunan ini dengan mendatangkan narasumber dari Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Jakarta, hingga Perwakilan Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Yogyakarta,

"Kita perlu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan aparat serta masyarakat, dalam upaya dan mengantisipasi penanggulangan bencana," tambahnya.

Baca juga: Pj Bupati Lamandau tinjau pasar, pastikan ketersediaan pangan strategis

Oleh karenanya melalui pelaksanaan kegiatan tersebut, diharap mampu memastikan kesiapan para pemangku kepentingan dalam merespon dengan benar keadaan darurat.

"Termasuk dalam merespon potensi dampak yang ditimbulkan akibat bencana," ucapnya.

Adapun kegiatan yang telah terlaksana tersebut, di antaranya diikuti oleh perwakilan perangkat daerah terkait, TNI, Polri, lembaga usaha, perguruan tinggi hingga media.

Baca juga: Destana semakin optimalkan pengendalian bencana di Lamandau

Baca juga: Bunda PAUD Kecamatan Delang resmi dikukuhkan

Baca juga: Kapolres Lamandau: Judi online dapat menyengsarakan


Pewarta : Yansyah/Arif Hidayat
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024