Tangerang (ANTARA) -
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta para produsen otomotif agar tidak menaikkan harga produk mereka di tengah kondisi pasar yang sedang lesu.
"Pada dasarnya kita pemerintah minta supaya produsen-produsen jangan lagi atau jangan dulu menaikkan harga karena sekarang pasar lagi lesu," ujar Agus usai menghadiri pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Tangerang, Banten, Kamis.
Menurut Agus, daya beli masyarakat saat ini sedang menurun, dan salah satu penyebabnya adalah tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Oleh karena itu, pemerintah meminta produsen untuk menahan diri menaikkan harga produk mereka.
Baca juga: Tips beli mobil baru di ajang pameran otomotif
Lebih lanjut, Agus juga menyinggung program Low Cost Green Car (LCGC) yang merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kendaraan ramah lingkungan.
Pemerintah saat ini sedang menghitung seberapa besar kenaikan harga yang dapat diterapkan pada unit LCGC oleh produsen yang mengikuti program tersebut.
"Kita sekarang sedang menghitung seberapa besar ya, kenaikan dari unit LCGC, jadi produsen yang mengikuti program LCGC itu berapa besar mereka bisa menaikkan harga. Tapi yang lain kami minta untuk tidak atau menahan diri untuk menaikkan harga," pinta dia.
Baca juga: DPR minta kebijakan asuransi wajib bagi kendaraan bermotor ditinjau ulang
Penjualan kendaraan bermotor di Industri otomotif tanah air pada semester 1 2024 kembali menunjukkan hasil yang kurang maksimal jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Data terbaru yang diunggah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di laman resmi mereka menunjukkan penjualan segmen wholesales (grosir) sepanjang semester awal 2024 mencapai 408.012 unit atau turun sebanyak 19,5 persen dari 506.427 unit pada 2023.
Hal yang sama juga terjadi pada segmen ritel yang hanya berhasil mencatatkan penjualan hanya sebanyak 431.987 unit atau turun sebesar 14 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 502.533 unit.
Penjualan wholesales pada Juni, menurut laporan dari Gaikindo hanya mencapai 72.936 unit, turun sebesar 11,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk penjualan secara ritel, Gaikindo mencatat hanya berada di angka 70.198 unit atau turun 12,3 persen.
"Pada dasarnya kita pemerintah minta supaya produsen-produsen jangan lagi atau jangan dulu menaikkan harga karena sekarang pasar lagi lesu," ujar Agus usai menghadiri pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Tangerang, Banten, Kamis.
Menurut Agus, daya beli masyarakat saat ini sedang menurun, dan salah satu penyebabnya adalah tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Oleh karena itu, pemerintah meminta produsen untuk menahan diri menaikkan harga produk mereka.
Baca juga: Tips beli mobil baru di ajang pameran otomotif
Lebih lanjut, Agus juga menyinggung program Low Cost Green Car (LCGC) yang merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kendaraan ramah lingkungan.
Pemerintah saat ini sedang menghitung seberapa besar kenaikan harga yang dapat diterapkan pada unit LCGC oleh produsen yang mengikuti program tersebut.
"Kita sekarang sedang menghitung seberapa besar ya, kenaikan dari unit LCGC, jadi produsen yang mengikuti program LCGC itu berapa besar mereka bisa menaikkan harga. Tapi yang lain kami minta untuk tidak atau menahan diri untuk menaikkan harga," pinta dia.
Baca juga: DPR minta kebijakan asuransi wajib bagi kendaraan bermotor ditinjau ulang
Penjualan kendaraan bermotor di Industri otomotif tanah air pada semester 1 2024 kembali menunjukkan hasil yang kurang maksimal jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Data terbaru yang diunggah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di laman resmi mereka menunjukkan penjualan segmen wholesales (grosir) sepanjang semester awal 2024 mencapai 408.012 unit atau turun sebanyak 19,5 persen dari 506.427 unit pada 2023.
Hal yang sama juga terjadi pada segmen ritel yang hanya berhasil mencatatkan penjualan hanya sebanyak 431.987 unit atau turun sebesar 14 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 502.533 unit.
Penjualan wholesales pada Juni, menurut laporan dari Gaikindo hanya mencapai 72.936 unit, turun sebesar 11,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk penjualan secara ritel, Gaikindo mencatat hanya berada di angka 70.198 unit atau turun 12,3 persen.