Sampit (ANTARA) -
Capaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran pertama di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berhasil menduduki posisi tertinggi di Kalimantan Tengah di hari keempat sejak program dilaksanakan pada 23 Juli 2024.
“Alhamdulillah pelaksanaan PIN Polio berjalan lancar dan capaiannya bagus sekali, kita nomor satu se-Kalteng,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi di Sampit, Sabtu.
Ia membeberkan, capaian PIN Polio putaran pertama di Kalimantan Tengah per Jumat (26/7) menunjukkan Kotim berada pada posisi teratas dengan capaian 83,9 persen atau 36.732 dari 43.757 sasaran, berdasarkan data capaian sasaran daerah.
Sementara, di bawahnya ada Kabupaten Barito Selatan dengan capaian 80,5 persen atau 9.742 dari 12.104 sasaran. Disusul Kabupaten Pulang Pisau dengan capaian 77,2 persen atau 10.875 dari 14.086 sasaran dan diteruskan kabupaten/kota lainnya.
Umar menyebut capaian Kotim ini tak lepas dari kerja sama semua pihak, baik tenaga kesehatan dan kader posyandu hingga pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan. Sehingga pelaksanaan PIN Polio berjalan lancar tanpa kendala yang berarti, termasuk dalam hal komplikasi.
“Maka dari itu, kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan atas dukungan dan bantuan dalam menyukseskan PIN Polio ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Umar juga menampik isu terkait vaksin polio yang bisa menimbulkan efek samping atau menyebabkan sakit pada anak yang divaksin.
Ia menerangkan, vaksinasi polio sebenarnya sudah lama ada dan telah teruji keamanannya. Walaupun, Kotim tidak terdapat kasus polio, tapi kegiatan vaksinasi polio telah dilaksanakan sejak lama.
Baca juga: Bupati Kotim salurkan sembako bagi nelayan tak bisa melaut
Baca juga: Bupati Kotim salurkan sembako bagi nelayan tak bisa melaut
Hanya saja, tahun ini Pemerintah Pusat menggelar PIN Polio secara serentak untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) menyusul adanya kasus polio di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua.
“Jadi, karena ini program nasional harus kita laksanakan dan di Kotim memang sejak dulu sudah kita laksanakan. Makanya, respons masyarakat untuk mengikuti PIN Polio cukup bagus. Vaksinnya aman, jadi tak perlu khawatir,” ujarnya.
PIN Polio merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk memutus rantai penularan polio dengan mencegah penyebaran virus polio demi melindungi anak-anak Indonesia.
PIN Polio dilaksanakan dengan memberikan vaksin tetes kepada anak-anak usia 0-7 tahun. Pasalnya, penyakit ini rawan menyerang anak-anak.
PIN Polio 2024 dibagi dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Juni 2024 lalu meliputi enam provinsi yang terkonfirmasi ditemukan kasus polio maupun sekitarnya. Kemudian, tahap kedua dilaksanakan Juli 2024 meliputi 27 provinsi yang dibagi dalam dua putaran dengan jarak dua minggu.
Kalimantan Tengah termasuk Kotim berada pada tahap kedua. Kegiatan dilaksanakan di puskesmas, posyandu, sekolah dan pos-pos PIN lainnya.
Meskipun, sejauh ini Kotim dinyatakan bebas polio namun penyebaran virus tetap perlu diantisipasi mengingat Kotim merupakan daerah yang bisa diakses melalui jalur darat, laut dan udara.
Kondisi itu memungkinkan terjadinya penularan virus polio dari daerah endemi ke Kotim melalui aktivitas transportasi orang maupun barang.
Baca juga: Bupati Kotim resmikan nama Bumi Perkemahan Pramuka Wahyudi K Anwar
Baca juga: Diikuti 1.500 peserta, Kemah ELY Kotim ajang perkuat harmonisasi pemerintah daerah
Baca juga: PBS di Kotim diminta tingkatkan bantuan untuk dunia pendidikan
Baca juga: Bupati Kotim resmikan nama Bumi Perkemahan Pramuka Wahyudi K Anwar
Baca juga: Diikuti 1.500 peserta, Kemah ELY Kotim ajang perkuat harmonisasi pemerintah daerah
Baca juga: PBS di Kotim diminta tingkatkan bantuan untuk dunia pendidikan