Jakarta (ANTARA) - Pelita Jaya Jakarta akhirnya merengkuh juara IBL 2024 usai kalah dalam tiga final 2021 hingga 2023, dengan mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta 73-65 dalam Game 3 Final IBL 2024 yang digelar di Indomilk Arena Tangerang Banten, Minggu.
Pelita Jaya mengangkat trofi IBL kedua mereka usai bertarung dengan Satria Muda dalam pertandingan yang sengit dan keras dengan intensitas tinggi.
Pertandingan penentuan gelar juara IBL 2024 berlangsung dengan kedua tim saling balas menyerang di tiap kuarter. Di kuarter pertama, Satria Muda mendominasi dengan unggul 8 poin lewat skor yang berakhir 15-23 di akhir kuarter pertama.
Namun di kuarter kedua, Pelita Jaya mengamuk dengan membuat laju poin 23-3. Pelita Jaya yang bermain agresif dan keras di sisi pertahanan berhasil membuat tim sekelas Satria Muda hanya mampu mencetak 3 angka dalam satu kuarter.
Butuh lebih dari 9 menit bagi Satria Muda untuk bisa mencetak poin di keranjang Pelita Jaya. Skor berakhir dengan Pelita Jaya yang berbalik unggul 38-26 saat turun minum.
Di kuarter ketiga, giliran Satria Muda yang kembali memanas dan unggul lewat 22 poin, sementara tim tuan rumah ditahan hanya membuat 16 poin. Kendati demikian, Pelita Jaya masih unggul enam angka dengan skor 54-48 di akhir kuarter ketiga.
Di kuarter akhir adalah penentuan di mana kedua tim bermain ketat dengan kedua tim masing-masing hanya mencetak 7 angka hingga separuh kuarter empat.
Satria Muda sempat mengejar hingga skor imbang 61-61 di sisa waktu 2 menit 12 detik, akan tetapi Pelita Jaya kembali menjauh hingga skor berakhir 73-65 yang membuat Pelita Jaya menjadi juara IBL 2024.
Jerome Anthony Beane Jr. bersama Muhamad Arighi menjadi pemain kunci dalam kebangkitan Pelita Jaya di kuarter dua. Beane Jr. mencuri bola dengan kecepatannya dan Arighi lewat tembakan tiga angka.
Secara total, Beane Jr. yang merupakan pemain naturalisasi Timnas Indonesia tersebut mencuri 6 bola dari Satria Muda. Dia memimpin dengan 23 poin dengan 18 angka dibuatnya lewat tembakan tripoin.
Arighi mencetak 13 poin dengan tiga bola di antaranya dari tembakan jarak jauh. K.J. McDaniels menolong Pelita Jaya menjauh dari kejaran Satria Muda di akhir laga mencetak 13 poin.
Pemain Timnas Indonesia keturunan Indonesia-Belanda Brandon Jawato turut berperan penting dalam sisi pertahanan sekaligus pengatur serangan. Jawato menyumbang 7 rebound dan 5 assist, meski hanya mencetak 2 poin sepanjang laga.
Dari Satria Muda, Reynaldo Garcia Zamora memimpin dengan mencetak 18 poin, Abraham Damar Grahita 15 poin yang semuanya dicetak dari tembakan jarak jauh, Artem Pustovyi 13 poin.