Sampit (ANTARA) - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Rinie Anderson memberikan apresiasi kepada kepolisian resor (Polres) setempat atas kegiatan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) dalam rangka menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Kami sangat mengapresiasi Polres Kotim terkait kegiatan simulasi sispamkota, karena ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengantisipasi situasi kontijensi jelang Pilkada nanti,” kata Rinie di Sampit, Senin.
Hal ini ia sampaikan usai menghadiri apel gelar pasukan operasi mantap praja telabang 2024 dalam rangka pengamanan Pilkada yang diikuti simulasi sispamkota yang dilaksanakan Polres Kotim di halaman Stadion 29 November Sampit.
Rinie menyaksikan langsung tahap demi tahap penanganan situasi kerawanan oleh personel Polres Kotim berdasarkan skenario yang disusun sesuai kemungkinan kejadian di lapangan.
Disamping itu, sebelumnya ia juga menghadiri pengecekan personel dan peralatan di satuan Polres Kotim oleh Wakapolda Kalteng. Sehingga, ia menilai Polres Kotim sudah cukup siap menghadapi setiap situasi dan kondisi selama pelaksanaan Pilkada 2024.
“Harapan kita dengan mereka sudah maksimal menyiapkan untuk menghadapi Pilkada, maka Pilkada nanti bisa berjalan dengan lancar, aman dan kondusif,” ucapnya.
Baca juga: Penetapan pimpinan definitif DPRD Kotim tunggu keputusan parpol
Kendati demikian, Rinie menegaskan dalam mengamankan pesta demokrasi tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat.
Oleh karena itu, Rinie mengimbau masyarakat untuk turut andil dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pilkada.
Masyarakat diminta untuk tidak mudah terpengaruh terhadap isu-isu negatif, baik itu di tingkat pusat maupun daerah, demi menghindari terjadinya perselisihan yang dapat berujung pada tindakan anarkis.
Masyarakat juga harus lebih cerdas memilah informasi agar tidak tertipu dengan berita palsu atau hoaks, alangkah baiknya menelusuri dan mengkonfirmasi informasi yang diterima kepada pihak terkait.
“Jangan mudah terpengaruh isu negatif supaya tidak ada perselisihan. Ingat berbeda pilihan itu hal yang wajar, tapi jangan sampai itu menjadi perpecahan,” ujar Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kotim ini.
Ia menambahkan, peran media massa turut diharapkan dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Media massa diharapkan bisa menyaring isu-isu negatif dan lebih banyak memberitakan hal positif yang diharapkan dapat menurunkan potensi kerawanan di masyarakat.
Baca juga: DPRD Kotim tetapkan enam fraksi untuk periode 2024-2029
Baca juga: DPRD dukung pembukaan dua rute penerbangan di Bandara Sampit
Baca juga: HUT RI pacu semangat menuju Indonesia Emas 2045
“Kami sangat mengapresiasi Polres Kotim terkait kegiatan simulasi sispamkota, karena ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengantisipasi situasi kontijensi jelang Pilkada nanti,” kata Rinie di Sampit, Senin.
Hal ini ia sampaikan usai menghadiri apel gelar pasukan operasi mantap praja telabang 2024 dalam rangka pengamanan Pilkada yang diikuti simulasi sispamkota yang dilaksanakan Polres Kotim di halaman Stadion 29 November Sampit.
Rinie menyaksikan langsung tahap demi tahap penanganan situasi kerawanan oleh personel Polres Kotim berdasarkan skenario yang disusun sesuai kemungkinan kejadian di lapangan.
Disamping itu, sebelumnya ia juga menghadiri pengecekan personel dan peralatan di satuan Polres Kotim oleh Wakapolda Kalteng. Sehingga, ia menilai Polres Kotim sudah cukup siap menghadapi setiap situasi dan kondisi selama pelaksanaan Pilkada 2024.
“Harapan kita dengan mereka sudah maksimal menyiapkan untuk menghadapi Pilkada, maka Pilkada nanti bisa berjalan dengan lancar, aman dan kondusif,” ucapnya.
Baca juga: Penetapan pimpinan definitif DPRD Kotim tunggu keputusan parpol
Kendati demikian, Rinie menegaskan dalam mengamankan pesta demokrasi tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat.
Oleh karena itu, Rinie mengimbau masyarakat untuk turut andil dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pilkada.
Masyarakat diminta untuk tidak mudah terpengaruh terhadap isu-isu negatif, baik itu di tingkat pusat maupun daerah, demi menghindari terjadinya perselisihan yang dapat berujung pada tindakan anarkis.
Masyarakat juga harus lebih cerdas memilah informasi agar tidak tertipu dengan berita palsu atau hoaks, alangkah baiknya menelusuri dan mengkonfirmasi informasi yang diterima kepada pihak terkait.
“Jangan mudah terpengaruh isu negatif supaya tidak ada perselisihan. Ingat berbeda pilihan itu hal yang wajar, tapi jangan sampai itu menjadi perpecahan,” ujar Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kotim ini.
Ia menambahkan, peran media massa turut diharapkan dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Media massa diharapkan bisa menyaring isu-isu negatif dan lebih banyak memberitakan hal positif yang diharapkan dapat menurunkan potensi kerawanan di masyarakat.
Baca juga: DPRD Kotim tetapkan enam fraksi untuk periode 2024-2029
Baca juga: DPRD dukung pembukaan dua rute penerbangan di Bandara Sampit
Baca juga: HUT RI pacu semangat menuju Indonesia Emas 2045