Palangka Raya (ANTARA) - Dalam kurun waktu lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) telah berhasil menyalakan listrik di 12.199 rumah keluarga prasejahtera melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari pemerintah.
"Hal ini adalah sebagai bukti nyata kehadiran negara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pemerataan energi listrik," kata General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki, melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, program BPBL merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PT PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN, ditunjuk sebagai pelaksana penyambungan listrik gratis tersebut kepada masyarakat prasejahtera sesuai dengan Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS) di daerah yang sudah tersedia jaringan listrik.
Ahmad Syauki, mengatakan bahwa BPBL sangat membantu masyarakat prasejahtera untuk merdeka listrik secara mandiri. Sebagai pelaksana program BPBL, tentunya PLN sangat berterima kasih kepada Kementerian ESDM yang turut dalam percepatan tercapainya 100 persen rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia, khususnya di Kalselteng.
"BPBL menjadi penolong masyarakat yang ingin menikmati listrik secara mandiri di rumahnya,” ujar Syauki.
Dia menambahkan, listrik sudah menjadi kebutuhan pokok yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mayoritas aktivitas sehari-hari membutuhkan energi listrik, dimanapun berada.
“Dengan adanya listrik, keluarga-keluarga ini tidak hanya bisa menikmati penerangan, tetapi juga bisa meningkatkan kualitas dan akses pendidikan yang lebih baik, serta membuka peluang ekonomi baru melalui kegiatan usaha kecil di rumahnya masing-masing,” kata Syauki.
Baca juga: PLN UID Kalselteng perkuat sinergi dengan Polda Kalsel
Syauki merincikan bahwa hingga Agustus 2024, PLN UID Kalselteng telah melistriki 12.199 rumah melalui program BPBL sejak program tersebut diluncurkan pada 2022 lalu. Pihaknya menargetkan, pada akhir Oktober, total 16.985 rumah akan teraliri listrik sesuai arahan Kementerian ESDM.
“Kami terus bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap rumah tangga, terutama yang prasejahtera dapat turut menikmati listrik yang aman dan andal. Ini bukan hanya tugas kami sebagai penyedia listrik, tetapi juga bentuk kepedulian kami terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Surya (48), salah satu penerima manfaat dari program BPBL 2024 di Desa Samba Bakumpai, Kalimantan tengah sangat bersyukur dengan bantuan tersebut.
“Alhamdulillah saya bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Terima kasih kepada pemerintah, PLN serta semua pihak yang telah membantu. Mudah-mudahan saudara-saudara atau teman-teman yang lain juga bisa mendapatkan bantuan seperti ini,” tutur Surya.
Program BPBL juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari para pemangku kepentingan di tingkat desa. Kepala Desa Samba Bakumpai, Kilat menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan pemasangan listrik gratis yang sudah lama dinantikan oleh warganya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan juga PLN yang sudah membantu warga kami untuk menyediakan pemasangan listrik gratis yang memang sudah lama diidam-idamkan. Kita berharap ke depan semakin banyak lagi bantuan serupa,” pungkasnya.
Dengan adanya program BPBL tersebut, diharapkan target 100 persen elektrifikasi nasional dapat segera dicapai. Selain itu, pemerataan listrik bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai pendorong kesejahteraan dan peningkatan ekonomi di seluruh Indonesia.
Baca juga: YBM-Srikandi PLN salurkan bantuan MIS Darul Huda di Kapuas
Baca juga: PLN cetak SDM unggul bidang otomotif di Desa Dirung Koram
Baca juga: PLN UID Kalselteng terangi harapan keluarga di Desa Samba Bakumpai