Palangka Raya (ANTARA) - Selama lima tahun kepemimpinan Erick Thohir di Kementerian BUMN, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) mencatatkan pencapaian signifikan dengan meningkatnya pengguna Renewable Energy Certificate (REC) hingga 50.174 unit atau setara dengan nilai Rp1,75 Miliar hingga Agustus 2024.

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya menekankan bahwa pencapaian ini merupakan langkah penting dalam upaya PLN mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

“Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PLN, tetapi juga mencerminkan komitmen kami dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di seluruh lapisan masyarakat, terutama industri," katanya.

Dengan REC, pelanggan kini memiliki solusi yang mudah dan terjangkau untuk berpartisipasi dalam transisi energi tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk pembangunan infrastruktur sendiri.

menerangkan, REC adalah salah satu inovasi unggulan PLN yang bertujuan mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui internasional.

REC menawarkan berbagai keunggulan, seperti kemudahan akses pembelian dan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan, sehingga semakin diminati oleh berbagai kalangan, termasuk individu dan perusahaan.

Penjualan REC yang gencar dilakukan oleh PLN UID Kalselteng telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke energi terbarukan.

“Kami di PLN UID Kalselteng terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk hijau yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan tantangan global," katanya.

Dengan bertambahnya pengguna REC, pihaknya berharap dapat semakin mempercepat transisi energi menuju penggunaan EBT yang lebih masif di seluruh Kalimantan dan Indonesia.

Baca juga: Dukung berkembangnya UMKM, Srikandi PLN UID Kalselteng kunjungi Kampung Purun

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa insan PLN di UID Kalselteng telah menjadi pelopor dalam penggunaan REC dengan membeli unit-unit REC secara individu.

“Para pegawai PLN di beberapa Unit Pelaksana telah banyak yang membeli REC, ini menunjukkan contoh yang baik kepada masyarakat bahwa REC dapat diakses oleh seluruh kalangan, baik industri besar maupun khalayak umum," katanya.

CV Berkah Tiga Jambu, salah satu perusahaan pembuatan kemasan botol minyak goreng yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah menunjukkan partisipasi aktif dalam pasar energi terbarukan dengan membeli sebanyak 200 unit REC atau setara dengan 200 Megawatt hour (MWh) pada Juni 2024 yang lalu.

Nasir Riyadi, Direktur CV Berkah Tiga Jambu menyatakan kebanggaannya atas kemudahan yang ditawarkan oleh PLN melalui layanan REC ini.

"Dengan adanya REC, perusahaan kami dapat turut berkontribusi dalam mengurangi efek gas rumah kaca dan mendukung upaya pelestarian alam," katanya.

Pihaknya pun yakin bahwa investasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. REC dapat dibeli oleh individu maupun korporasi, dengan 1 unit REC setara dengan 1 MWh listrik terbarukan.

"Pelanggan yang berminat membeli REC dapat mengunjungi website https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate atau melalui Account Executive Pelayanan Pelanggan pada kantor PLN terdekat untuk pelanggan korporasi," katanya.

Dengan semakin meningkatnya pengguna REC di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, PLN berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh perusahaan dan individu lain untuk turut serta dalam program perbaikan lingkungan dengan memperbanyak penggunaan energi yang ramah lingkungan.

"Caranya dengan mendorong penggunaan EBT untuk upaya mempercepat pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060," katanya.

Baca juga: PLN dukung konsep Eco Airport Bandara Syamsuddin Noor

Baca juga: PLN UID Kalselteng resmikan Bung Tara Station sambut HPN 2024

Baca juga: YBM-Srikandi PLN salurkan bantuan MIS Darul Huda di Kapuas

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024