Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2024 di provinsi setempat, secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding September 2023.
Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti di Palangka Raya, Selasa, mengatakan bahwa hasil pemantauan pihaknya di 4 kabupaten/kota di provinsi setempat pada September 2024, terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,45 persen atau mengalami peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,09 pada September 2023 menjadi 105,60 pada September 2024.
"Sementara untuk tingkat inflasi m-to-m berkisar 0,07 persen, dan inflasi y-to-d sekitar 0,05 persen," tambahnya.
Berdasarkan data BPS Kalteng, terjadinya inflasi y-on-y di provinsi setempat karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Di mana kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 2,31 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,55 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,88 persen.
Kemudian kelompok kesehatan naik sekitar 1,65 persen, kelompok transportasi 0,54 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,45 persen, kelompok pendidikan 2,21 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,63 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,12 persen.
"Sementara kelompok mengalami penurunan indeks harga yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen," beber Agnes.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada September 2024, antara lain, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan gabus, gula pasir, beras, ikan nila, kopi bubuk, ikan patin, ikan saluang, udang basah, minyak goreng, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan bakar, tarif rumah sakit, angkutan udara, biskuit, ayam hidup, cabai rawit,sekolah menengah pertama, dan akademi/perguruan tinggi.
Baca juga: BPS: Ekspor Kalteng alami penurunan 22,84 persen
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada September 2024 yakni. kopi bubuk, bawang merah, ikan papuyu, pemeliharaan/service, angkutan udara, udang basah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan saluang, ikan kapar, kacang panjang, pepaya, jagung manis, sewa rumah, ikan lele, emas perhiasan, pelumas/oli mesin, sate, nasi dengan lauk, dan ikan peda.
Agnes mengatakan pada September 2024, seluruh kota IHK di Kalteng yang berjumlah empat kabupaten/kota di provinsi ini mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,98 persen dengan IHK sebesar 107,19, dan terendah di Kabupaten Kapuas sebesar 1,24 persen dengan IHK sebesar 105,84.
Sedangkan secara m-to-m, tiga kabupaten/kota di Kalteng tercatat mengalami inflasi dan satu kabupaten mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kapuas dengan inflasi m-to-m sebesar 0,14 persen.
"Sukamara menjadi satu-satunya kabupaten yang tercatat mengalami deflasi m-to-m, yaitu sebesar 0,10 persen," demikian Agnes.
Baca juga: BPS: Inflasi Kalteng per Agustus 2024 sekitar 1,29 persen
Baca juga: Ekonomi Kalteng pada 2024 tumbuh 3,80 persen dibanding 2023
Baca juga: Daging ayam ras dan bawang merah penyumbang terbesar deflasi Kalteng selama Juli 2024
Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti di Palangka Raya, Selasa, mengatakan bahwa hasil pemantauan pihaknya di 4 kabupaten/kota di provinsi setempat pada September 2024, terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,45 persen atau mengalami peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,09 pada September 2023 menjadi 105,60 pada September 2024.
"Sementara untuk tingkat inflasi m-to-m berkisar 0,07 persen, dan inflasi y-to-d sekitar 0,05 persen," tambahnya.
Berdasarkan data BPS Kalteng, terjadinya inflasi y-on-y di provinsi setempat karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Di mana kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 2,31 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,55 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,88 persen.
Kemudian kelompok kesehatan naik sekitar 1,65 persen, kelompok transportasi 0,54 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,45 persen, kelompok pendidikan 2,21 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,63 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,12 persen.
"Sementara kelompok mengalami penurunan indeks harga yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen," beber Agnes.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada September 2024, antara lain, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan gabus, gula pasir, beras, ikan nila, kopi bubuk, ikan patin, ikan saluang, udang basah, minyak goreng, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan bakar, tarif rumah sakit, angkutan udara, biskuit, ayam hidup, cabai rawit,sekolah menengah pertama, dan akademi/perguruan tinggi.
Baca juga: BPS: Ekspor Kalteng alami penurunan 22,84 persen
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada September 2024 yakni. kopi bubuk, bawang merah, ikan papuyu, pemeliharaan/service, angkutan udara, udang basah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan saluang, ikan kapar, kacang panjang, pepaya, jagung manis, sewa rumah, ikan lele, emas perhiasan, pelumas/oli mesin, sate, nasi dengan lauk, dan ikan peda.
Agnes mengatakan pada September 2024, seluruh kota IHK di Kalteng yang berjumlah empat kabupaten/kota di provinsi ini mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,98 persen dengan IHK sebesar 107,19, dan terendah di Kabupaten Kapuas sebesar 1,24 persen dengan IHK sebesar 105,84.
Sedangkan secara m-to-m, tiga kabupaten/kota di Kalteng tercatat mengalami inflasi dan satu kabupaten mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kapuas dengan inflasi m-to-m sebesar 0,14 persen.
"Sukamara menjadi satu-satunya kabupaten yang tercatat mengalami deflasi m-to-m, yaitu sebesar 0,10 persen," demikian Agnes.
Baca juga: BPS: Inflasi Kalteng per Agustus 2024 sekitar 1,29 persen
Baca juga: Ekonomi Kalteng pada 2024 tumbuh 3,80 persen dibanding 2023
Baca juga: Daging ayam ras dan bawang merah penyumbang terbesar deflasi Kalteng selama Juli 2024