Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat per Agustus 2024 di provinsi setempat terjadi inflasi year on year (y-on-y), atau peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 104,19 pada Agustus 2023 menjadi 105,53 di bulan yang sama tahun ini.
Sementara untuk month to month (m-to-m), provinsi ini pada Agustus 2024 mengalami deflasi 0,39 persen dan year to date (y-tod) deflasi 0,02 persen, kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti saat press rilis di Palangka Raya, Senin.
"Catatan itu berdasarkan pantauan kami di empat kabupaten/kota di provinsi ini. Keempat kabupaten itu yakni, Kota Palangka Raya, Sampit, Kapuas, dan Sukamara," ucapnya.
Dikatakan, terjadinya inflasi y-on-y pada Agustus 2024 di provinsi ini, akibat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Di mana yang alami kenaikan yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,57 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,46 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,76 persen, kelompok kesehatan 1,57 persen.
Kemudian kelompok transportasi naik 0,83 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,25 persen, kelompok pendidikan 3,34 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,01 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,02 persen.
"Hanya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami penurunan indeks harga, yakni 0,42 persen," beber Agnes.
Baca juga: Ekonomi Kalteng pada 2024 tumbuh 3,80 persen dibanding 2023
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2024 di Kalteng, yakni emas perhiasan, ikan nila, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, ikan gabus, beras, cabai rawit, ikan patin, bensin, ikan saluang, udang basah, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ketimun, kopi bubuk, sekolah menengah pertama, es, terong, ikan bakar, minyak goreng, dan tarif rumah sakit.
Sedangkan untuk komoditas penyumbang deflasi yakni, daging ayam ras, bawang merah, ikan papuyu, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, angkutan udara, jeruk, ikan asin sepat, tomat, rampela hati ayam, kangkung, masker, daun singkong, sabun mandi cair, bawang putih, ikan peda, ikan lele, sabun cair/cuci piring, daging sapi, dan susu bubuk untuk balita.
"Komoditas daging ayam ras, beras, ikan gabus, bawang merah, tomat, udang basah, bahan bakar rumah tangga, ikan papuyu, ikan lais, angkutan udara, telur ayam dan lainnya, juga memberikan andil terjadinya deflasi m-to-m pada Agustus 2024 di Kalteng," demikian Agnes.
Baca juga: Daging ayam ras dan bawang merah penyumbang terbesar deflasi Kalteng selama Juli 2024
Baca juga: BPS Pulang Pisau sebut angka kemiskinan dipengaruhi inflasi di daerah
Baca juga: Selama 2018-2024 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Kalteng
Sementara untuk month to month (m-to-m), provinsi ini pada Agustus 2024 mengalami deflasi 0,39 persen dan year to date (y-tod) deflasi 0,02 persen, kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti saat press rilis di Palangka Raya, Senin.
"Catatan itu berdasarkan pantauan kami di empat kabupaten/kota di provinsi ini. Keempat kabupaten itu yakni, Kota Palangka Raya, Sampit, Kapuas, dan Sukamara," ucapnya.
Dikatakan, terjadinya inflasi y-on-y pada Agustus 2024 di provinsi ini, akibat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Di mana yang alami kenaikan yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,57 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,46 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,76 persen, kelompok kesehatan 1,57 persen.
Kemudian kelompok transportasi naik 0,83 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,25 persen, kelompok pendidikan 3,34 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,01 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,02 persen.
"Hanya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami penurunan indeks harga, yakni 0,42 persen," beber Agnes.
Baca juga: Ekonomi Kalteng pada 2024 tumbuh 3,80 persen dibanding 2023
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2024 di Kalteng, yakni emas perhiasan, ikan nila, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, ikan gabus, beras, cabai rawit, ikan patin, bensin, ikan saluang, udang basah, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ketimun, kopi bubuk, sekolah menengah pertama, es, terong, ikan bakar, minyak goreng, dan tarif rumah sakit.
Sedangkan untuk komoditas penyumbang deflasi yakni, daging ayam ras, bawang merah, ikan papuyu, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, angkutan udara, jeruk, ikan asin sepat, tomat, rampela hati ayam, kangkung, masker, daun singkong, sabun mandi cair, bawang putih, ikan peda, ikan lele, sabun cair/cuci piring, daging sapi, dan susu bubuk untuk balita.
"Komoditas daging ayam ras, beras, ikan gabus, bawang merah, tomat, udang basah, bahan bakar rumah tangga, ikan papuyu, ikan lais, angkutan udara, telur ayam dan lainnya, juga memberikan andil terjadinya deflasi m-to-m pada Agustus 2024 di Kalteng," demikian Agnes.
Baca juga: Daging ayam ras dan bawang merah penyumbang terbesar deflasi Kalteng selama Juli 2024
Baca juga: BPS Pulang Pisau sebut angka kemiskinan dipengaruhi inflasi di daerah
Baca juga: Selama 2018-2024 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Kalteng