Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah di Kota Palangka Raya, sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas harga.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, Rabu, mengatakan, kegiatan ini sekaligus dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke-44.
"Ini merupakan salah satu upaya pemprov untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, sehingga inflasi di Kalteng dapat dikendalikan," katanya.
Berdasarkan hasil rapat inflasi pada 21 Oktober 2024, inflasi di Kalimantan Tengah menunjukkan posisi aman, berada di urutan delapan provinsi terendah inflasi secara nasional.
"Capaian bagus dalam mengendalikan inflasi ini tentu berkat sinergi dan kerja keras kita bersama," terangnya.
Baca juga: Jambore Tani 2024 momentum perkuat kemandirian pangan di Kalteng
Kendati tingkat inflasi masih dalam kondisi terkendali, namun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng tetap konsisten melakukan berbagai upaya intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga.
"Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini diharapkan pasokan dan harga pangan pokok dapat terjaga stabil, baik di tingkat produsen maupun konsumen," tuturnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Elpiansyah menyampaikan, komoditas yang dijual pada kegiatan gerakan ini berasal dari produk dalam negeri, di antaranya meliputi beras 8 ton dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp6.000/kg untuk beras karau, dan Rp4.000/kg untuk beras pulen.
Kemudian gula pasir 650 kg dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp2.000/kg, minyak goreng 650 liter dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp2.000/kemasan, bawang merah dan bawang putih 200 kg dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp5.000/kg, dan telur ayam ras 120 tray dengan subsidi sebesar Rp10.000 per tray.
Baca juga: Pemprov Kalteng dukung penuh Kongres Nasional Pemuda Katolik di Palangka Raya
Baca juga: Petakan daerah rawan banjir, antisipasi jelang Pilkada 2024
Baca juga: Pemprov Kalteng kerahkan tim kesehatan hingga dapur umum bantu korban banjir
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, Rabu, mengatakan, kegiatan ini sekaligus dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke-44.
"Ini merupakan salah satu upaya pemprov untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, sehingga inflasi di Kalteng dapat dikendalikan," katanya.
Berdasarkan hasil rapat inflasi pada 21 Oktober 2024, inflasi di Kalimantan Tengah menunjukkan posisi aman, berada di urutan delapan provinsi terendah inflasi secara nasional.
"Capaian bagus dalam mengendalikan inflasi ini tentu berkat sinergi dan kerja keras kita bersama," terangnya.
Baca juga: Jambore Tani 2024 momentum perkuat kemandirian pangan di Kalteng
Kendati tingkat inflasi masih dalam kondisi terkendali, namun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng tetap konsisten melakukan berbagai upaya intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga.
"Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini diharapkan pasokan dan harga pangan pokok dapat terjaga stabil, baik di tingkat produsen maupun konsumen," tuturnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Elpiansyah menyampaikan, komoditas yang dijual pada kegiatan gerakan ini berasal dari produk dalam negeri, di antaranya meliputi beras 8 ton dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp6.000/kg untuk beras karau, dan Rp4.000/kg untuk beras pulen.
Kemudian gula pasir 650 kg dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp2.000/kg, minyak goreng 650 liter dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp2.000/kemasan, bawang merah dan bawang putih 200 kg dengan subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp5.000/kg, dan telur ayam ras 120 tray dengan subsidi sebesar Rp10.000 per tray.
Baca juga: Pemprov Kalteng dukung penuh Kongres Nasional Pemuda Katolik di Palangka Raya
Baca juga: Petakan daerah rawan banjir, antisipasi jelang Pilkada 2024
Baca juga: Pemprov Kalteng kerahkan tim kesehatan hingga dapur umum bantu korban banjir