Jakarta (ANTARA) - Hasil penelitian baru menunjukkan kaitan masalah tidur pada orang berusia paruh baya dengan percepatan penuaan otak dalam sepuluh tahun ke depan.

Menurut hasil studi baru yang dikutip dalam siaran Medical Daily pada Jumat (25/10), kualitas tidur yang buruk pada usia 40-an dapat membuat otak lebih cepat menua.

"Masalah tidur telah dikaitkan dalam penelitian sebelumnya dengan keterampilan berpikir dan memori yang buruk di kemudian hari, membuat orang berisiko lebih tinggi terkena demensia," kata Clémence Cavaillès dari Universitas California San Francisco selaku penulis hasil studi dalam siaran persnya.

"Studi kami, yang menggunakan pemindaian otak untuk menentukan usia otak peserta, menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk berkaitan dengan hampir tiga tahun tambahan penuaan otak sejak usia paruh baya," katanya.

Baca juga: Waktu tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan

Para peneliti dalam studi mereka mengevaluasi pola tidur 589 peserta berusia rata-rata 40 tahun menggunakan kuesioner pada awal studi dan lima tahun kemudian.

Kuesioner mengevaluasi peserta berdasarkan enam masalah tidur, yakni kesulitan tidur, terbangun di tengah malam, terbangun terlalu pagi, durasi tidur pendek, kualitas tidur buruk, dan mengantuk di siang hari.

Setelah 15 tahun, para peneliti melakukan pemindaian otak untuk mengevaluasi penyusutan otak peserta penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan kualitas tidurnya.

Kelompok rendah hanya memiliki satu masalah tidur dan mencakup 70 persen dari peserta penelitian.

Kelompok menengah yang memiliki dua hingga tiga masalah tidur mencakup 22 persen peserta, sedangkan kelompok tinggi dengan lebih dari tiga karakteristik tidur buruk meliputi 8 persen peserta.

Baca juga: Olahraga secara konsisten bantu kurangi risiko insomnia

Setelah menganalisis hasil pemindaian otak dengan pola tidur, para peneliti mendapati peserta penelitian dalam kelompok menengah usia otaknya rata-rata 1,6 tahun lebih tua daripada peserta dalam kelompok rendah.

Peserta penelitian dalam kelompok tinggi usia otaknya rata-rata 2,6 tahun lebih tua daripada peserta dalam kelompok rendah.

Dari enam karakteristik tidur buruk yang diteliti, kualitas tidur buruk, kesulitan tidur, kesulitan untuk tetap tidur, dan terbangun terlalu pagi punya keterkaitan dengan usia otak yang lebih tua.

Kaitan tersebut terutama terlihat pada peserta penelitian yang mengalami masalah tidur secara konsisten selama lebih dari lima tahun.

"Temuan kami menyoroti pentingnya mengatasi masalah tidur sejak dini untuk menjaga kesehatan otak, termasuk menjaga jadwal tidur yang konsisten, berolahraga, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta menggunakan teknik relaksasi," kata Dr. Kristine Yaffe, penulis hasil studi dari Universitas California San Francisco.
 

Pewarta : Putri Hanifa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024