Palangka Raya (ANTARA) - Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Latief, warga Gang Kartika Asri E, Jalan Temanggung Kanyapi III, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berteriak histeris dari tempat tidurnya, ketika ular piton sepanjang 1,3 meter jatuh menimpa kakinya pada Minggu (28/7) malam.
"Saya kaget dan langsung keluar kamar dan membawa anak-anak saya keluar dari rumah serta meminta pertolongan," katanya usai menyaksikan ular dievakuasi di Palangka Raya, Senin.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendali, Operasi dan Komunikasi, Diskarmat Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, bahwa pihaknya mendapat informasi sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung menuju lokasi.
Setelah sampai di lokasi, berbekal peralatan yang safety dan alat penjepit ular khusus, pihaknya bersama tim rescue kemudian mengevakuasi ular yang masih anak-anak tersebut dari dalam kamar warga.
"Proses evakuasi tidak sulit dan hanya memakan waktu sekitar 30 menit dari dalam kamar rumah warga yang kemudian kami masukkan ke dalam karung," ucapnya.
Sucipto melanjutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan ular tersebut diduga masuk melalui saluran pipa air conditioner (AC) milik warga, pasalnya pihaknya tidak menemukan adanya plafon rumah warga yang rusak.
Ular diduga masuk ke dalam rumah warga karena mencari lokasi yang lembab serta mencari mangsa yang berkeliaran di rumah warga, yakni tikus.
"Karena sekarang ini kondisi kita kekeringan, sehingga ular mencari tempat untuk berlindung di tempat-tempat yang lembab yang juga terdapat mangsanya," ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat rutin membersihkan rumahnya sehingga tidak menjadi sarang hewan-hewan yang menjadi mangsa ular, yakni tikus.
Selain itu dirinya juga meminta kepada masyarakat agar tidak menangani sendiri hewan liar dapat segera menghubungi Call Center 112 Palangka Raya.
"Karena kita tidak tahu hewan liar jenis apa yang masuk ke dalam rumah warga ini. Dikhawatirkan itu kalau ternyata yang masuk ini hewan liar yang memiliki bisa mematikan, jadi jangan berani-berani warga menangani sendiri. Segera mencari pertolongan," demikian Sucipto.