Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Debora Holdae Veronika Lesa meminta kepada seluruh guru yang ada di daerah ini agar dapat mengembangkan potensi anak melalui kegiatan ekstrakurikuler di masing-masing satuan pendidikan.
"Penting bagi anak untuk tidak hebat dalam akademik saja, tetapi juga harus hebat di luar akademik, misalnya pramuka, olahraga, hingga PMR yang biasa ada di ekstrakurikuler sekolah," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berperan penting untuk membimbing para siswa menemukan potensi bakat mereka di berbagai bidang. Bahkan menurutnya, hal tersebut harus dilakukan saat anak-anak di usia sekolah dasar dan menengah pertama, saat anak-anak sering kali belum sepenuhnya memahami minat dan bakat yang terpendam.
"Misalnya, ada anak yang mengikuti Palang Merah Remaja (PMR), kemudian menjadi tertarik di bidang kesehatan atau pertolongan pertama, sehingga guru bisa membantu orang tua untuk mengarahkan agar anak bisa lebih fokus pada bidang kesehatan," ucapnya.
Debora juga mengungkapkan, bahwa selama ini banyak anak-anak yang kesulitan menemukan jati diri serta mengembangkan bakat yang ada di dalam diri mereka. Kondisi tersebut membuat anak-anak ketika di usia remaja kemudian terjerumus dalam pergaulan bebas yang dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada masa depan anak.
"Terbukti Satpol-PP Kota Palangka Raya masih saja menemukan adanya siswa yang bolos, polisi banyak merazia remaja yang kedapatan menjadi pelaku maupun penonton balapan liar. Ini kan kegiatan negatif yang dapat merusak masa depan anak," ujarnya.
Baca juga: Legislator Palangka Raya ingatkan perlu upaya konkret dalam menurunkan angka stunting
Namun politisi partai Demokrat ini juga meminta para guru di Palangka Raya, agar dapat mengontrol anak-anak tidak sepenuhnya fokus dalam mengikuti ekstrakurikuler, sehingga dikhawatirkan akan mengenyampingkan kegiatan belajar mengajar.
Menurutnya, ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang anak-anak agar dapat berprestasi di luar akademik yang menjadi kewajiban utama bagi anak-anak di Kota Palangka Raya.
"Kalau bisa berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik, kenapa tidak? Justru banyak manfaatnya, anak-anak jadi mudah melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan semakin menjadi generasi yang kuat serta tangguh," demikian Debora.
Baca juga: Restoran di Palangka Raya diminta tidak gunakan elpiji bersubsidi
Baca juga: 208 PTPS Kecamatan Jekan Raya dilantik
Baca juga: DPRD minta Pj Sekda Palangka Raya maksimal bantu roda pemerintahan
"Penting bagi anak untuk tidak hebat dalam akademik saja, tetapi juga harus hebat di luar akademik, misalnya pramuka, olahraga, hingga PMR yang biasa ada di ekstrakurikuler sekolah," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berperan penting untuk membimbing para siswa menemukan potensi bakat mereka di berbagai bidang. Bahkan menurutnya, hal tersebut harus dilakukan saat anak-anak di usia sekolah dasar dan menengah pertama, saat anak-anak sering kali belum sepenuhnya memahami minat dan bakat yang terpendam.
"Misalnya, ada anak yang mengikuti Palang Merah Remaja (PMR), kemudian menjadi tertarik di bidang kesehatan atau pertolongan pertama, sehingga guru bisa membantu orang tua untuk mengarahkan agar anak bisa lebih fokus pada bidang kesehatan," ucapnya.
Debora juga mengungkapkan, bahwa selama ini banyak anak-anak yang kesulitan menemukan jati diri serta mengembangkan bakat yang ada di dalam diri mereka. Kondisi tersebut membuat anak-anak ketika di usia remaja kemudian terjerumus dalam pergaulan bebas yang dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada masa depan anak.
"Terbukti Satpol-PP Kota Palangka Raya masih saja menemukan adanya siswa yang bolos, polisi banyak merazia remaja yang kedapatan menjadi pelaku maupun penonton balapan liar. Ini kan kegiatan negatif yang dapat merusak masa depan anak," ujarnya.
Baca juga: Legislator Palangka Raya ingatkan perlu upaya konkret dalam menurunkan angka stunting
Namun politisi partai Demokrat ini juga meminta para guru di Palangka Raya, agar dapat mengontrol anak-anak tidak sepenuhnya fokus dalam mengikuti ekstrakurikuler, sehingga dikhawatirkan akan mengenyampingkan kegiatan belajar mengajar.
Menurutnya, ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang anak-anak agar dapat berprestasi di luar akademik yang menjadi kewajiban utama bagi anak-anak di Kota Palangka Raya.
"Kalau bisa berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik, kenapa tidak? Justru banyak manfaatnya, anak-anak jadi mudah melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan semakin menjadi generasi yang kuat serta tangguh," demikian Debora.
Baca juga: Restoran di Palangka Raya diminta tidak gunakan elpiji bersubsidi
Baca juga: 208 PTPS Kecamatan Jekan Raya dilantik
Baca juga: DPRD minta Pj Sekda Palangka Raya maksimal bantu roda pemerintahan