Sampit (ANTARA) - Bulog Sub Divisi Regional Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memastikan stok beras aman untuk masyarakat wilayah setempat menjelang pergantian tahun 2024 ke 2025.
Stok beras yang telah dikuasai sampai ini ada mencapai 3.000 ton, kata Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit Agung di Sampit, Kamis.
"Dalam waktu dekat pun rencananya ada datang 1.200 ton lagi. Jadi estimasinya nanti sekitar 4.000 ton di akhir tahun," beber dia.
Dikatakan, stok beras 3.000 ton biasanya bisa untuk memenuhi permintaan masyarakat selama tujuh sampai delapan bulan. Disamping itu, Bulog Kalteng akan menerima 1.200 pasokan beras yang dikirim dari Jakarta, sehingga kebutuhan untuk akhir hingga awal tahun dijamin aman, termasuk untuk mengantisipasi momentum Natal dan tahun baru.
Disebutkan pula, biasanya pada akhir hingga awal tahun berikutnya harga bahan pokok, terutama beras cenderung mengalami lonjakan harga yang berdampak pada inflasi.
"Sumber beras Bulog ada dua, yaitu beras yang diserap dari petani lokal dan pasokan dari Jakarta. Nah, untuk musim panen beras lokal biasanya hanya sampai Oktober, sehingga pada November, Desember, Januari dan Februari harga beras akan melambung," jelasnya.
Dalam hal inilah peran Bulog untuk pengendalian harga, khususnya beras sangat dibutuhkan. Bulog Sampit menyediakan beras dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat.
Bulog sebagai mitra pemerintah bertugas menyalurkan beras SPHP kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) yang tetap atau tidak terdampak fluktuasi harga pasar.
Baca juga: BKPSDM Kotim sayangkan 133 pelamar CPNS lewatkan tes SKD
Beras SPHP merupakan produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP). Tujuannya, untuk meredam laju kenaikan harga beras Harga beras SPHP yang termasuk jenis beras medium ini dijual Rp11.300 per kilogram. Beras ini bisa dibeli melalui mitra Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog atau bisa datang langsung ke Kantor Bulog Sampit di Jalan HM Arsyad Nomor 68.
Disamping beras SPHP, Bulog Sampit juga menyediakan jenis beras premium dengan tiga tingkatan sesuai varietas yang dibanderol Rp15.200 hingga Rp17.000 per kilogramnya. Bulog Sampit juga menyediakan komoditas lainnya yang kerap berdampak pada inflasi di Kotim, yakni minyak goreng premium dengan harga Rp17.500 per liter dan gula pasir Rp17.200 per liter.
"Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan ketersediaan beras di Bulog, sehingga kita bisa menekan inflasi akibat kenaikan harga di pasaran," demikian Agung.
Baca juga: 6.000 paket sembako murah digelontorkan tekan inflasi di Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan raperda dan nota keuangan APBD 2025
Baca juga: Peningkatan status jalan tak berdampak pada program IJD di Kotim
Stok beras yang telah dikuasai sampai ini ada mencapai 3.000 ton, kata Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit Agung di Sampit, Kamis.
"Dalam waktu dekat pun rencananya ada datang 1.200 ton lagi. Jadi estimasinya nanti sekitar 4.000 ton di akhir tahun," beber dia.
Dikatakan, stok beras 3.000 ton biasanya bisa untuk memenuhi permintaan masyarakat selama tujuh sampai delapan bulan. Disamping itu, Bulog Kalteng akan menerima 1.200 pasokan beras yang dikirim dari Jakarta, sehingga kebutuhan untuk akhir hingga awal tahun dijamin aman, termasuk untuk mengantisipasi momentum Natal dan tahun baru.
Disebutkan pula, biasanya pada akhir hingga awal tahun berikutnya harga bahan pokok, terutama beras cenderung mengalami lonjakan harga yang berdampak pada inflasi.
"Sumber beras Bulog ada dua, yaitu beras yang diserap dari petani lokal dan pasokan dari Jakarta. Nah, untuk musim panen beras lokal biasanya hanya sampai Oktober, sehingga pada November, Desember, Januari dan Februari harga beras akan melambung," jelasnya.
Dalam hal inilah peran Bulog untuk pengendalian harga, khususnya beras sangat dibutuhkan. Bulog Sampit menyediakan beras dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat.
Bulog sebagai mitra pemerintah bertugas menyalurkan beras SPHP kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) yang tetap atau tidak terdampak fluktuasi harga pasar.
Baca juga: BKPSDM Kotim sayangkan 133 pelamar CPNS lewatkan tes SKD
Beras SPHP merupakan produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP). Tujuannya, untuk meredam laju kenaikan harga beras Harga beras SPHP yang termasuk jenis beras medium ini dijual Rp11.300 per kilogram. Beras ini bisa dibeli melalui mitra Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog atau bisa datang langsung ke Kantor Bulog Sampit di Jalan HM Arsyad Nomor 68.
Disamping beras SPHP, Bulog Sampit juga menyediakan jenis beras premium dengan tiga tingkatan sesuai varietas yang dibanderol Rp15.200 hingga Rp17.000 per kilogramnya. Bulog Sampit juga menyediakan komoditas lainnya yang kerap berdampak pada inflasi di Kotim, yakni minyak goreng premium dengan harga Rp17.500 per liter dan gula pasir Rp17.200 per liter.
"Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan ketersediaan beras di Bulog, sehingga kita bisa menekan inflasi akibat kenaikan harga di pasaran," demikian Agung.
Baca juga: 6.000 paket sembako murah digelontorkan tekan inflasi di Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan raperda dan nota keuangan APBD 2025
Baca juga: Peningkatan status jalan tak berdampak pada program IJD di Kotim