Sampit (ANTARA) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor dan Irawati atau akrab disebut HARATI menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan program-program konkret untuk memajukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
"Siapapun mungkin bisa membuat program, tetapi harus disadari apakah program itu diwujudkan atau tidak. Kalau kami, program yang kami siapkan itu merupakan langkah konkret yang bisa diwujudkan," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Sebagai petahana, Halikinnor mengakui tentu ada kekurangan selama dirinya memimpin Kotawaringin Timur. Namun di sisi lain, ada hal-hal positif yang sudah dijalankan dan dicapai sehingga perlu terus ditingkatkan, selain inovasi atau terobosan baru yang sudah disiapkan.
Terkait upaya memajukan daerah, pasangan HARATI akan melanjutkan dan mempercepat peningkatan infrastruktur yang merata hingga ke pesisir dan pelosok. Dengan begitu diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya membawa peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Sumber-sumber baru pendapatan juga terus digali untuk memperkuat kemampuan keuangan daerah untuk menuju kemandirian dalam membiayai pembangunan daerah. Optimalisasi ini melibatkan masyarakat dan pihak swasta supaya hasilnya lebih bagus.
Beberapa sektor akan diperkuat seperti peningkatan produktivitas pertanian, optimalisasi dana bagi hasil dan plasma perkebunan kelapa sawit, sektor pertambangan, optimalisasi sektor kepelabuhanan melalui BUMD, sektor perdagangan, pariwisata dan UMKM.
Kolaborasi juga dilakukan untuk menarik masuknya investasi yang nantinya akan menjadi sumber baru pendapatan daerah serta berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca juga: Halikinnor pastikan program yang disiapkan realistis dan untuk masyarakat
Dalam hal menyelaraskan pelaksanaan pembangunan kabupaten dengan program pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, sudah dilaksanakan pemerintahan Halikinnor-Irawati dan ini akan dilanjutkan serta ditingkatkan.
Program-program tersebut di antaranya, membuka keterisolasian melalui pembangunan jalan darat sekitar 125 kilometer yang menghubungkan 23 desa di tiga kecamatan di kawasan seberang Kota Sampit, yakni Kecamatan Cempaga, Seranau dan Pulau Hanaut.
Inisiasi ini disambut pemerintah provinsi dengan akan mengubah status jalan kabupaten tersebut menjadi jalan provinsi, dan akan segera direalisasikan pembangunan jalannya.
"Kerja sama dengan pemerintah provinsi juga dilakukan di bidang pertanian dan peternakan, yakni dengan peningkatan produksi beras, serta membangun pabrik pakan ternak," tambahnya.
Sementara itu, kolaborasi juga dilakukan dengan pemerintah pusat, di antaranya melalui upsya pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Pemerintah kabupaten sudah membebaskan lahan untuk perpanjangan run way atau landasan pacu bandara, sehingga kini tinggal menunggu realisasi pembangunan fisiknya oleh Kementerian Perhubungan.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga menggagas Program Tol Sungai. Program ini menyambut program pemerintah pusat yakni Program Tol Laut.
Melalui Program Tol Sungai ini, pemerintah daerah bersama pihak ketiga akan mengeruk dan membuat alur baru untuk menambah kapasitas aktivitas kapal di Sungai Mentaya sehingga berdampak pada perekonomian daerah dan masyarakat.
Baca juga: Halikinnor-Irawati pastikan tingkatkan dukungan untuk sektor pertanian
Keselarasan program dengan pemerintah pusat juga dilakukan Kabupaten Kotawaringin Timur dengan meningkatkan sektor pertanian. Keseriusan ini pula yang kemudian menarik perhatian Presiden Joko Widodo kala itu, hingga berkunjung ke Kabupaten Kotawaringin Timur pada 26 Juni 2024 lalu.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa Kabupaten Kotawaringin Timur akan disiapkan menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), khususnya dalam hal ketahanan pangan. Dukungan pun diberikan dalam bentuk pompanisasi dan peralatan produksi pertanian, serta diberikannya kuota pembukaan lahan pertanian bagi Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai bagian dalam pengembangan program Food Estate.
Sementara itu dalam hal memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, pasangan HARATI terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan persatuan, kesatuan, toleransi dan semangat membangun bersama sesuai motto Kabupaten Kotawaringin Timur yakni Habaring Hurung yang berarti bergotong royong.
Selain melalui Badan Kesbangpol, upaya juga dioptimalkan melalui berbagai mitra seperti Forum Pembauran Kebangsaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta pembinaan terhadap organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan organisasi adat.
Upaya yang dilakukan mengusung kearifan lokal yakni falsafah Huma Betang atau rumah khas Suku Dayak yang siap tinggal bersama masyarakat lainnya dengan rukun dan damai tanpa mempermasalahkan perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Pendekatan juga dilakukan dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjunjung pepatah "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung", yang artinya semua harus tetap menghargai adat istiadat dan kearifan lokal.
"Perbedaan tidak boleh menjadi bibit perpecahan, tetapi justru harus dikelola dengan baik agar keberagaman itu menjadi kekuatan besar yang membawa manfaat bagi semua pihak," demikian Halikinnor.
Baca juga: Halikinnor siapkan langkah besar tingkatkan perekonomian di kawasan seberang
Baca juga: Halikinnor siap tuntaskan perluasan jaringan air bersih PDAM
Baca juga: Nelayan Ujung Pandaran antusias dukung Halikinnor-Irawati
"Siapapun mungkin bisa membuat program, tetapi harus disadari apakah program itu diwujudkan atau tidak. Kalau kami, program yang kami siapkan itu merupakan langkah konkret yang bisa diwujudkan," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Sebagai petahana, Halikinnor mengakui tentu ada kekurangan selama dirinya memimpin Kotawaringin Timur. Namun di sisi lain, ada hal-hal positif yang sudah dijalankan dan dicapai sehingga perlu terus ditingkatkan, selain inovasi atau terobosan baru yang sudah disiapkan.
Terkait upaya memajukan daerah, pasangan HARATI akan melanjutkan dan mempercepat peningkatan infrastruktur yang merata hingga ke pesisir dan pelosok. Dengan begitu diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya membawa peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Sumber-sumber baru pendapatan juga terus digali untuk memperkuat kemampuan keuangan daerah untuk menuju kemandirian dalam membiayai pembangunan daerah. Optimalisasi ini melibatkan masyarakat dan pihak swasta supaya hasilnya lebih bagus.
Beberapa sektor akan diperkuat seperti peningkatan produktivitas pertanian, optimalisasi dana bagi hasil dan plasma perkebunan kelapa sawit, sektor pertambangan, optimalisasi sektor kepelabuhanan melalui BUMD, sektor perdagangan, pariwisata dan UMKM.
Kolaborasi juga dilakukan untuk menarik masuknya investasi yang nantinya akan menjadi sumber baru pendapatan daerah serta berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca juga: Halikinnor pastikan program yang disiapkan realistis dan untuk masyarakat
Dalam hal menyelaraskan pelaksanaan pembangunan kabupaten dengan program pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, sudah dilaksanakan pemerintahan Halikinnor-Irawati dan ini akan dilanjutkan serta ditingkatkan.
Program-program tersebut di antaranya, membuka keterisolasian melalui pembangunan jalan darat sekitar 125 kilometer yang menghubungkan 23 desa di tiga kecamatan di kawasan seberang Kota Sampit, yakni Kecamatan Cempaga, Seranau dan Pulau Hanaut.
Inisiasi ini disambut pemerintah provinsi dengan akan mengubah status jalan kabupaten tersebut menjadi jalan provinsi, dan akan segera direalisasikan pembangunan jalannya.
"Kerja sama dengan pemerintah provinsi juga dilakukan di bidang pertanian dan peternakan, yakni dengan peningkatan produksi beras, serta membangun pabrik pakan ternak," tambahnya.
Sementara itu, kolaborasi juga dilakukan dengan pemerintah pusat, di antaranya melalui upsya pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Pemerintah kabupaten sudah membebaskan lahan untuk perpanjangan run way atau landasan pacu bandara, sehingga kini tinggal menunggu realisasi pembangunan fisiknya oleh Kementerian Perhubungan.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga menggagas Program Tol Sungai. Program ini menyambut program pemerintah pusat yakni Program Tol Laut.
Melalui Program Tol Sungai ini, pemerintah daerah bersama pihak ketiga akan mengeruk dan membuat alur baru untuk menambah kapasitas aktivitas kapal di Sungai Mentaya sehingga berdampak pada perekonomian daerah dan masyarakat.
Baca juga: Halikinnor-Irawati pastikan tingkatkan dukungan untuk sektor pertanian
Keselarasan program dengan pemerintah pusat juga dilakukan Kabupaten Kotawaringin Timur dengan meningkatkan sektor pertanian. Keseriusan ini pula yang kemudian menarik perhatian Presiden Joko Widodo kala itu, hingga berkunjung ke Kabupaten Kotawaringin Timur pada 26 Juni 2024 lalu.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa Kabupaten Kotawaringin Timur akan disiapkan menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), khususnya dalam hal ketahanan pangan. Dukungan pun diberikan dalam bentuk pompanisasi dan peralatan produksi pertanian, serta diberikannya kuota pembukaan lahan pertanian bagi Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai bagian dalam pengembangan program Food Estate.
Sementara itu dalam hal memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, pasangan HARATI terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan persatuan, kesatuan, toleransi dan semangat membangun bersama sesuai motto Kabupaten Kotawaringin Timur yakni Habaring Hurung yang berarti bergotong royong.
Selain melalui Badan Kesbangpol, upaya juga dioptimalkan melalui berbagai mitra seperti Forum Pembauran Kebangsaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta pembinaan terhadap organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan organisasi adat.
Upaya yang dilakukan mengusung kearifan lokal yakni falsafah Huma Betang atau rumah khas Suku Dayak yang siap tinggal bersama masyarakat lainnya dengan rukun dan damai tanpa mempermasalahkan perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Pendekatan juga dilakukan dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjunjung pepatah "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung", yang artinya semua harus tetap menghargai adat istiadat dan kearifan lokal.
"Perbedaan tidak boleh menjadi bibit perpecahan, tetapi justru harus dikelola dengan baik agar keberagaman itu menjadi kekuatan besar yang membawa manfaat bagi semua pihak," demikian Halikinnor.
Baca juga: Halikinnor siapkan langkah besar tingkatkan perekonomian di kawasan seberang
Baca juga: Halikinnor siap tuntaskan perluasan jaringan air bersih PDAM
Baca juga: Nelayan Ujung Pandaran antusias dukung Halikinnor-Irawati