Sampit (ANTARA) - Menikmati durian yang dibeli di toko atau pinggir jalan mungkin hal yang biasa, tetapi berbeda jika menikmati durian langsung di kebunnya, ternyata mampu menawarkan suasana berbeda.

Situasi inilah yang sedang tren pada musim durian tahun ini di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Semakin banyak warga yang sengaja datang ke kampung-kampung untuk membeli dan menikmati durian langsung di kebun durian milik petani.

Salah satunya di Desa Jemaras Kecamatan Cempaga. Saat musim durian tiba, jalan-jalan kecil menuju kebun durian milik warga, kini sering dilewati mobil rombongan pembeli. Jalan becek pun tidak menghalangi antusias pecinta durian untuk datang ke kebun.

Selain bisa menikmati durian-durian lezat beragam jenis seperti durian mentega, otak udang dan lainnya, pembeli juga disuguhkan pemandangan sejuk suasana desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Yang menarik, pembeli bisa langsung berburu mencari durian-durian yang jatuh dari pohon. Tentu ini perlu kehati-hatian agar tidak sampai terjadi tertimpa durian jatuh dari pohonnya yang tinggi menjulang.

Membeli durian langsung di kebun, tentu memiliki kelebihan karena banyak pilihan. Tidak seperti membeli durian di pinggir jalan yang terkadang bisa membuat kecewa karena setelah dibuka ternyata kualitasnya tidak bagus dan rasanya kurang lezat.

Pembeli yang datang ke kebun dipastikan bisa merasakan kelezatan durian-durian terbaik karena pemilik kebun sudah bisa dengan mudah mengenali durian yang sudah matang dan kualitasnya bagus. 

Seperti yang dilakukan dua Siti Fauziah dan Deviana. Mereka bersama rombongan menggunakan dua mobil, sengaja datang ke Desa Jemaras untuk membeli, bahkan berburu durian jatuh langsung di kebun.

Tak ayal, ketika mendengar suara durian jatuh, dua perempuan berjilbab ini langsung berlari menuju arah sumber suara. Senyum sumringah terlihat dari Fauziah yang berhasil lebih dulu mendapatkan durian jatuh tersebut.

Baca juga: Pemkab Kotim pastikan inflasi terkendali jelang Natal dan Tahun Baru

Mereka pun dengan gembira membawa durian tersebut ke pondok yang sudah disiapkan pemilik kebun. Ada pula anggota rombongan mereka yang asik membelah dan menikmati durian di bawah pohon rindang di sekitar pondok.

"Selain rasa duriannya yang enak, suasana seperti ini yang tidak bisa kita dapatkan kalau cuma membeli durian di pinggir jalan atau di toko. Suasana seperti ini sangat menyenangkan," ujar Fauziah.

Kepala Desa Jemaras, Moju Betti Suheru mengatakan, musim durian memang membawa berkah bagi warga desanya. Petani, pemilik kebun dan penjual durian bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dari buah musiman tersebut.

"Alhamdulillah ini sangat membantu warga kami. Hasilnya memang sangat menjanjikan. Apalagi, durian di desa kami ini beragam dan terkenal lezat, makanya banyak pembeli yang datang," kata pria yang akrab disapa Heru.

Selama ini durian dari Desa Jemaras tidak hanya dipasarkan di Kabupaten Kotawaringin Timur, tetapi juga dijual hingga ke daerah lain seperti Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya. Petani tidak perlu repot membawa ke pasar karena setiap malam para pengepul atau tengkulak datang langsung mengambil durian ke kebun mereka.

Harga jual durian di Desa Jemaras bervariasi, tergantung ukuran dan kualitas durian. Rata-rata harganya dibanderol mulai Rp20.000 hingga Rp70.000 per buah durian.

Heru mengakui, belakangan ini makin banyak pembeli yang datang untuk menikmati durian langsung di kebun. Bahkan sudah beberapa kali tamu dari Jakarta yang datang untuk merasakan sensasi berburu dan menikmati durian langsung di kebun durian di Desa Jemaras.

"Untuk ke depan, kita sudah merencanakan pengembangan dengan menanam durian di kawasan seberang. Mudah-mudahan ini bisa membantu perekonomian masyarakat desa kami," demikian Moju Betti Suheru.

Baca juga: Pemkab Kotim normalisasi sungai tangani banjir di wilayah selatan

Baca juga: BPBD Kotim imbau masyarakat waspadai cuaca ekstrem

Baca juga: Lansia di Kotim antusias meriahkan Hari Ibu


Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024