Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Dengan adanya peringatan dini dari BMKG, kami mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem atau cuaca buruk, seperti hujan disertai angin kencang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.

Menurut Multazam, perubahan cuaca yang relatif cepat saat ini perlu diwaspadai. Tujuannya agar masyarakat bisa mengantisipasi dan mencegah dampak buruk jika terjadi cuaca ekstrem.

Berdasarkan peringatan dini yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, cuaca buruk berpotensi terjadi di sejumlah wilayah hingga beberapa hari ke depan, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Disebutkan, Kotawaringin Timur berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada 16-18 Desember 2024. Kabupaten ini termasuk wilayah yang berpotensi hujan hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada rentang waktu tersebut. 

Ini merupakan dampak MJO (Madadden-Julian Oscillation) fase 5, artinya fenomena atmosfer yang dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. MJO merupakan gangguan awan, curah hujan, angin, dan tekanan yang bergerak ke arah timur, melintasi planet di daerah tropis. 

Baca juga: Lansia di Kotim antusias meriahkan Hari Ibu

Selain itu, pemicunya adalah daerah belokan angin serta pertemuan angin di sekitar wilayah Kalimantan Tengah. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. 

Kelembaban udara beberapa lapisan cukup basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Tengah. 

Untuk itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi hujan lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang ataupun angin puting beliung di wilayah Kalimantan Tengah. 

Masyarakat juga diminta berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Keselamatan harus diutamakan agar tidak sampai jatuh korban akibat dampak bencana. 

"Kami berharap informasi terkait perubahan cuaca yang disampaikan BMKG bisa menjadi perhatian kita bersama agar hal-hal buruk bisa kita cegah atau hindari, terlebih yang mengancam keselamatan," demikian Multazam. 

Baca juga: Bupati Kotim minta Dekopinda jadi wadah musyawarah koperasi

Baca juga: Jumlah dokter di Kotim belum capai 50 persen dari kebutuhan

Baca juga: Pengamanan di Lapas Sampit diperketat jelang Natal dan Tahun Baru


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024