Moskow (ANTARA) - Transit gas Rusia ke negara-negara Eropa saat ini "sangat sulit" dan membutuhkan perhatian, seperti diungkapkan juru bicara (jubir) Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (23/12), sebagaimana warta Kantor Berita Xinhua.

Peskov membuat pernyataan tersebut setelah pertemuan antara Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Minggu (22/12) di mana kedua belah pihak mendiskusikan transit gas Rusia karena Ukraina menolak untuk memperbarui kesepakatan transit gas dengan Rusia.

"Anda telah mendengar pernyataan dari pihak Ukraina, dan Anda tahu tentang posisi negara-negara Eropa yang terus membeli gas Rusia dan menganggapnya diperlukan bagi pengoperasian normal ekonomi mereka," kata Peskov, seraya menyatakan bahwa ini adalah situasi yang sangat rumit dan membutuhkan perhatian.

Baca juga: Rusia dan Ukraina akan berunding secara daring pada Senin

Baca juga: Belum ada permintaan dari Ukraina untuk bicara dengan Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (19/12) mengatakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa bahwa dirinya tidak akan memperpanjang kesepakatan transportasi gas lima tahun antara Ukraina dengan Rusia, yang akan berakhir pada akhir 2024.

Langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bagi Slovakia, yang memiliki kontrak jangka panjang dengan raksasa energi Rusia, Gazprom.

Meskipun Putin mengonfirmasi kesiapan Rusia untuk terus memasok gas ke Barat dan ke Slovakia, Fico mengatakan hal itu "mustahil dilakukan" setelah perjanjian transit gas berakhir pada akhir tahun ini.
Baca juga: Pertamina dukung penuh pemkot stabilkan pasokan gas elpiji bersubsidi

Baca juga: Kasus elpiji oplosan senilai Rp300 juta

Penerjemah: Xinhua


Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Editor : Rendhik Andika
Copyright © ANTARA 2024