Palangka Raya (ANTARA) - PT Pertamina Kalteng menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menjaga kestabilan pasokan gas elpiji 3 kilogram.
Sales Branch Manager PT Pertamina Kalteng, Yasir Huwaydi di Palangka Raya mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemko Palangka Raya dalam menggelar operasi pasar terkait distribusi gas elpiji 3 kilogram.
“Kami siap mendukung operasi pasar ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Apabila ditemukan kekurangan pasokan, kami akan bekerja sama dengan pemko untuk segera menindaklanjutinya,” kata Yasir.
Yasir juga menegaskan bahwa Pertamina akan melakukan pengawasan ketat dari tingkat agen hingga pangkalan untuk memastikan tidak ada pelanggaran distribusi gas elpiji 3 kilogram.
Dia menambahkan, apabila ditemukan pangkalan yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), pihaknya tidak akan ragu mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan usaha (PHU).
“Sampai saat ini, belum ada laporan terkait pelanggaran tersebut. Namun, kami mengajak masyarakat untuk melapor jika menemukan kasus demikian. Identitas pelapor akan kami rahasiakan,” katanya.
Baca juga: Tepis isu gas elpiji langka di Palangka Raya, Pemkot dan Pertamina gelar operasi pasar
Kepala Bidang Perdagangan DPKUKMP Kota Palangka Raya, Fajar Bhakti mengatakan bahwa operasi pasar dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat, yang dalam beberapa hari terakhir sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
"Kami bersama PT Pertamina Kalteng menyediakan sebanyak 200 tabung gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat dengan harga per tabung, yakni Rp 22 ribu," katanya.
Dirinya menepis adanya isu yang berkembang di masyarakat terkait langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Palangka Raya. Bahkan, berdasarkan hasil komunikasi pihaknya bersama PT Pertamina, ketersediaan gas elpiji 3 kilogram untuk Kota Palangka Raya aman terkendali.
"Apalagi saat ini pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan aplikasi yang harus memasukkan nomor induk kependudukan. Di dalam aplikasi tersebut nantinya akan terdeteksi mana saja masyarakat yang telah membeli gas melebihi kuota maksimal," ucapnya.
Fajar melanjutkan, bahwa penggunaan aplikasi tersebut menandakan bahwa pemerintah kota bersama PT Pertamina telah berupaya mencegah adanya pembelian gas elpiji 3 kilogram secara berlebihan, baik itu oleh masyarakat maupun tengkulak yang ingin meraup keuntungan.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat segera melapor ke pemerintah kota serta PT Pertamina melalui call center pertamina 135 serta melapor secara langsung ke DPKUKMP Kota Palangka Raya.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya gencar awasi distribusi elpiji subsidi di pangkalan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta bantu sosialisasi penggunaan MyPertamina
Baca juga: Gelar sapa pelanggan di Kalteng, Pertamina sosialisasikan subsidi tepat Pertalite
Sales Branch Manager PT Pertamina Kalteng, Yasir Huwaydi di Palangka Raya mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemko Palangka Raya dalam menggelar operasi pasar terkait distribusi gas elpiji 3 kilogram.
“Kami siap mendukung operasi pasar ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Apabila ditemukan kekurangan pasokan, kami akan bekerja sama dengan pemko untuk segera menindaklanjutinya,” kata Yasir.
Yasir juga menegaskan bahwa Pertamina akan melakukan pengawasan ketat dari tingkat agen hingga pangkalan untuk memastikan tidak ada pelanggaran distribusi gas elpiji 3 kilogram.
Dia menambahkan, apabila ditemukan pangkalan yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), pihaknya tidak akan ragu mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan usaha (PHU).
“Sampai saat ini, belum ada laporan terkait pelanggaran tersebut. Namun, kami mengajak masyarakat untuk melapor jika menemukan kasus demikian. Identitas pelapor akan kami rahasiakan,” katanya.
Baca juga: Tepis isu gas elpiji langka di Palangka Raya, Pemkot dan Pertamina gelar operasi pasar
Kepala Bidang Perdagangan DPKUKMP Kota Palangka Raya, Fajar Bhakti mengatakan bahwa operasi pasar dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat, yang dalam beberapa hari terakhir sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
"Kami bersama PT Pertamina Kalteng menyediakan sebanyak 200 tabung gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat dengan harga per tabung, yakni Rp 22 ribu," katanya.
Dirinya menepis adanya isu yang berkembang di masyarakat terkait langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Palangka Raya. Bahkan, berdasarkan hasil komunikasi pihaknya bersama PT Pertamina, ketersediaan gas elpiji 3 kilogram untuk Kota Palangka Raya aman terkendali.
"Apalagi saat ini pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan aplikasi yang harus memasukkan nomor induk kependudukan. Di dalam aplikasi tersebut nantinya akan terdeteksi mana saja masyarakat yang telah membeli gas melebihi kuota maksimal," ucapnya.
Fajar melanjutkan, bahwa penggunaan aplikasi tersebut menandakan bahwa pemerintah kota bersama PT Pertamina telah berupaya mencegah adanya pembelian gas elpiji 3 kilogram secara berlebihan, baik itu oleh masyarakat maupun tengkulak yang ingin meraup keuntungan.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat segera melapor ke pemerintah kota serta PT Pertamina melalui call center pertamina 135 serta melapor secara langsung ke DPKUKMP Kota Palangka Raya.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya gencar awasi distribusi elpiji subsidi di pangkalan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta bantu sosialisasi penggunaan MyPertamina
Baca juga: Gelar sapa pelanggan di Kalteng, Pertamina sosialisasikan subsidi tepat Pertalite