Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) setempat, menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram, di Depo Sampah, Jalan G Obos, Selasa (17/9).
Kepala Bidang Perdagangan DPKUKMP Kota Palangka Raya, Fajar Bhakti mengatakan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat, yang dalam beberapa hari terakhir sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
"Hari ini kami bersama PT Pertamina Kalteng menyediakan sebanyak 200 tabung gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat dengan harga per tabung, yakni Rp 22 ribu," katanya usai melaksanakan operasi pasar murah.
Dirinya menepis adanya isu yang berkembang di masyarakat terkait langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Palangka Raya. Bahkan, berdasarkan hasil komunikasi pihaknya bersama PT Pertamina, ketersediaan gas elpiji 3 kilogram untuk Kota Palangka Raya aman terkendali.
"Apalagi saat ini pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan aplikasi yang harus memasukkan nomor induk kependudukan. Di dalam aplikasi tersebut nantinya akan terdetekti mana saja masyarakat yang telah membeli gas melebihi kuota maksimal," ucapnya.
Fajar melanjutkan, bahwa penggunaan aplikasi tersebut menandakan bahwa pemerintah kota bersama PT Pertamina telah berupaya mencegah adanya pembelian gas elpiji 3 kilogram secara berlebihan, baik itu oleh masyarakat maupun tengkulak yang ingin meraup keuntungan.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat segera melapor ke pemerintah kota serta PT Pertamina melalui call center pertamina 135 serta melapor secara langsung ke DPKUKMP Kota Palangka Raya.
"Hanya saja memang berkaitan dengan keluhan masyarakat terkait HET yang sebenarnya tida ada pengaturannya di tingkat pengecer, ini yang menjadi perhatian kami. Karena seharusnya titik akhir penjualan gas elpiji 3 kilogram itu ada di pangkalan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sales Branch Manager PT Pertamina Kalteng, Yasir Huwaydi menekankan bahwa pihaknya siap mendukung pemerintah kota untuk melakukan operasi pasar murah. Hal ini dilakukan sebagai wujud kehadiran PT Pertamina bersama pemerintah kota atas keluhan masyarakat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Dari PT Pertamina sendiri kalau ada kekurangan kami menunggu laporan dari pemerintah kota. Kalau nantinya diperlukan melakukan operasi pasar murah, tentu kami siap mendukung," tuturnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot segera usut kelangkaan gas elpiji 3 kilogram
Pihak Pertamina pun akan menelusuri proses penyaluran gas elpiji dari tingkat agen hingga ke pangkalan, untuk mengusut apakah ada pihak-pihak yang melanggar aturan. Jika nantinya ditemukan ada pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang melanggar aturan, maka pihaknya akan melakukan evaluasi untuk nantinya kemudian dilakukan penindakan berupa pemutusan hubungan usaha (PHU).
"Sejauh ini belum ada ditemukan indikasi pangkalan yang melanggar aturan menjual gas elpiji 3 kilogram di atas HET. Kalaupun ada, silahkan masyarakat melapor, identitas masyarakat akan kami rahasia kan," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Jalan G Obos XII, Gang Berlian, Sutinah mengaku bahwa kegiatan operasi pasar murah ini sangat membantu pihaknya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, yang selama ini sulit untuk dicari.
"Biasanya saya beli gas elpiji itu di harga Rp30 ribu sampai Rp35 ribu. Tadi di operasi pasar ini beli harganya Rp22 ribu. Semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin," demikian Sutinah.
Baca juga: Disdik Palangka Raya awasi kantin sekolah berkala
Baca juga: Pemkot Palangka Raya dan Politeknik Kendal kerja sama bidang industri melalui beasiswa
Baca juga: Satpol PP Palangka Raya amankan pelajar diduga bolos sekolah
Kepala Bidang Perdagangan DPKUKMP Kota Palangka Raya, Fajar Bhakti mengatakan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat, yang dalam beberapa hari terakhir sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
"Hari ini kami bersama PT Pertamina Kalteng menyediakan sebanyak 200 tabung gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat dengan harga per tabung, yakni Rp 22 ribu," katanya usai melaksanakan operasi pasar murah.
Dirinya menepis adanya isu yang berkembang di masyarakat terkait langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Palangka Raya. Bahkan, berdasarkan hasil komunikasi pihaknya bersama PT Pertamina, ketersediaan gas elpiji 3 kilogram untuk Kota Palangka Raya aman terkendali.
"Apalagi saat ini pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan aplikasi yang harus memasukkan nomor induk kependudukan. Di dalam aplikasi tersebut nantinya akan terdetekti mana saja masyarakat yang telah membeli gas melebihi kuota maksimal," ucapnya.
Fajar melanjutkan, bahwa penggunaan aplikasi tersebut menandakan bahwa pemerintah kota bersama PT Pertamina telah berupaya mencegah adanya pembelian gas elpiji 3 kilogram secara berlebihan, baik itu oleh masyarakat maupun tengkulak yang ingin meraup keuntungan.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat segera melapor ke pemerintah kota serta PT Pertamina melalui call center pertamina 135 serta melapor secara langsung ke DPKUKMP Kota Palangka Raya.
"Hanya saja memang berkaitan dengan keluhan masyarakat terkait HET yang sebenarnya tida ada pengaturannya di tingkat pengecer, ini yang menjadi perhatian kami. Karena seharusnya titik akhir penjualan gas elpiji 3 kilogram itu ada di pangkalan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sales Branch Manager PT Pertamina Kalteng, Yasir Huwaydi menekankan bahwa pihaknya siap mendukung pemerintah kota untuk melakukan operasi pasar murah. Hal ini dilakukan sebagai wujud kehadiran PT Pertamina bersama pemerintah kota atas keluhan masyarakat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Dari PT Pertamina sendiri kalau ada kekurangan kami menunggu laporan dari pemerintah kota. Kalau nantinya diperlukan melakukan operasi pasar murah, tentu kami siap mendukung," tuturnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot segera usut kelangkaan gas elpiji 3 kilogram
Pihak Pertamina pun akan menelusuri proses penyaluran gas elpiji dari tingkat agen hingga ke pangkalan, untuk mengusut apakah ada pihak-pihak yang melanggar aturan. Jika nantinya ditemukan ada pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang melanggar aturan, maka pihaknya akan melakukan evaluasi untuk nantinya kemudian dilakukan penindakan berupa pemutusan hubungan usaha (PHU).
"Sejauh ini belum ada ditemukan indikasi pangkalan yang melanggar aturan menjual gas elpiji 3 kilogram di atas HET. Kalaupun ada, silahkan masyarakat melapor, identitas masyarakat akan kami rahasia kan," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Jalan G Obos XII, Gang Berlian, Sutinah mengaku bahwa kegiatan operasi pasar murah ini sangat membantu pihaknya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, yang selama ini sulit untuk dicari.
"Biasanya saya beli gas elpiji itu di harga Rp30 ribu sampai Rp35 ribu. Tadi di operasi pasar ini beli harganya Rp22 ribu. Semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin," demikian Sutinah.
Baca juga: Disdik Palangka Raya awasi kantin sekolah berkala
Baca juga: Pemkot Palangka Raya dan Politeknik Kendal kerja sama bidang industri melalui beasiswa
Baca juga: Satpol PP Palangka Raya amankan pelajar diduga bolos sekolah