Sampit (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memberikan nuansa berbeda pada kegiatan Pasar Ramadhan dengan menggandeng asosiasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Kami mencoba memberikan nuansa yang berbeda pada Pasar Ramadhan tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini kami berkolaborasi dengan asosiasi UMKM, ” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim Fahrujiansyah di Sampit, Rabu.

Ia menjelaskan, kolaborasi ini diprakarsai oleh asosiasi UMKM di Sampit yang ingin terlibat dalam kegiatan selama Ramadhan. Hal itu pun disambut baik dan diakomodir oleh pemerintah daerah.

Untuk membedakan dengan kegiatan tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadhan 1446 Hijriah ini pihaknya mengangkat tajuk Gebyar Ramadhan yang di dalamnya terdapat Pasar Ramadhan dan Bazar UMKM.

Jika biasanya Pasar Ramadhan di pusatkan di Jalan Siswondo Parman, samping Taman Kota Sampit, sedangkan tahun ini ada kegiatan tambahan berupa Bazar UMKM yang digelar di Jalan Yos Sudarso depan Swalayan UMKM Sampit, tak jauh dari Pasar Ramadhan.

Pasar Ramadhan diisi oleh pedagang kuliner, seperti aneka kue, minuman dan makanan berat untuk berbuka puasa. Sementara, Bazar UMKM diisi oleh pelaku UMKM yang berjualan makanan ringan kemasan maupun produk UMKM lainnya.

Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi semangat tinggi pelaku UMKM

Melalui cara ini, pemerintah daerah juga bisa membantu mempromosikan Swalayan UMKM Sampit yang baru operasional pada akhir 2024 lalu agar lebih dikenal masyarakat.

“Awalnya, kedua kegiatan ini mau dijadikan satu lokasi di Jalan Yos Sudarso, tapi pedagang Pasar Ramadhan minta tetap di samping Taman Kota Sampit, karena menurut mereka di situ fengshuinya bagus untuk rezeki mereka,” ujarnya.

Dengan adanya dua kegiatan, maka jumlah pedagang yang terlibat tentu akan lebih banyak dan meriah dibanding tahun lalu, di Bazar UMKM diperkirakan mencapai 70 pedagang, sedangkan Pasar Ramadhan diperkirakan ada 70-80 pedagang.

Untuk Bazar UMKM ada sekitar 76 tenda yang disiapkan, sedangkan Pasar Ramadhan sekitar 56 tenda yang bisa diisi hingga dua pedagang. 

Disamping itu, pihaknya juga ingin melibatkan perbankan, dealer kendaraan, organisasi kepemudaan dan distributor kue kering hingga pedagang pakaian yang sering dicari jelang Hari Raya Idul Fitri.

Ia menambahkan, pembukaan Gebyar Ramadhan dijadwalkan pada 1 Maret 2025, namun pihaknya masih akan mengadakan rapat final untuk pembahasan Gebyar Ramadhan, termasuk terkait biaya kebersihan, listrik dan parkir. 

“Kami berharap dengan Gebyar Ramadhan ini bisa memberikan dampak positif pada perekonomian Kotim, khususnya di Kota Sampit,” demikian Fahrujiansyah.

Baca juga: Pemkab Kotim bahas delapan fokus perubahan kebijakan pembangunan daerah

Baca juga: 268 Pelajar Kotim bersaing menjadi anggota paskibraka

Baca juga: DPRD Kotim desak penyelesaian HGU untuk optimalkan BPHTB


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025