Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Tantawi Jauhar mengingatkan dan meminta kepada pemerintah kota, agar memberikan pelatihan terkait teknologi pertanian modern kepada petani cabai di daerah ini.
"Saat ini daerah kita tengah diterpa dengan cuaca ekstrem, sehingga penerapan teknologi pertanian modern saya rasa mampu menjaga hasil produksi petani cabai," kata Tantawi di Palangka Raya, Rabu.
Menurut legislator Palangka Raya ini, salah satu teknologi pertanian modern, dengan menerapkan sistem rumah tanam atau greenhouse dan penggunaan mulsa plastik, agar tanaman lebih terlindungi dari cuaca yang tidak menentu.
Selain itu, pemerintah juga dapat menyalurkan bantuan berupa subsidi pupuk dan pestisida untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan cuaca di Kota Palangka Raya.
"Pemerintah pun sebaiknya turut menyediakan bibit unggul yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem agar petani tidak mengalami kerugian besar saat kondisi alam tidak mendukung," ucap Tantawi.
Dia menyebut, upaya tersebut dilakukan juga sebagai salah satu langkah strategis menjaga ketersediaan bahan pokok aman serta harga tidak melonjak. Terlebih di bulan Ramadhan saat ini, permintaan terhadap cabai dipastikan melonjak tinggi sehingga hasil produksi petani di Kota Palangka Raya menjadi kunci dalam menekan angka inflasi.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemerintah tertibkan penjual miras ilegal
"Penurunan produksi petani kita dapat menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga di pasaran, yang pada akhirnya merugikan masyarakat dan menyebabkan inflasi," ujarnya.
Dirinya juga meminta pemerintah kota untuk sigap dalam menyambut puncak musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2025. Untuk itu, penting bagi pemerintah kota dalam memastikan pasokan air kepada para petani sehingga sistem irigasi tetes selama musim kemarau dapat berjalan.
"Dengan dukungan yang tepat, tentu kami berharap petani cabai di Kota Palangka Raya tetap produktif meskipun menghadapi berbagai tantangan," demikian Tantawi.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya dukung keberadaan juru bicara pemerintah
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta evaluasi sistem pengelolaan aset daerah
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pedagang tak memainkan harga sembako