Pulang Pisau (ANTARA) - Wakil Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Ahmad Jayadikarta memberikan apresiasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi pasar modal yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar agar tidak terjerat praktik pinjaman online (pinjol).
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam mencegah generasi muda terjerat praktik pinjaman online yang kian marak di kalangan remaja,” kata Ahmad Jayadikarta di Pulang Pisau, Kamis.
Menurutnya, sosialisasi pasar modal yang dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pulang Pisau dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Pulang Pisau bertujuan agar peserta didik tidak terjebak dalam pinjaman online dan belajar langsung mengenai Bursa Efek dan investasi sejak dini.
“Harapan saya kegiatan ini dapat memberi manfaat besar bagi masa depan mereka,” ujar Jayadikarta.
Kegiatan ini, paparnya, merupakan bagian dari implementasi program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pulang Pisau tahun 2025 yang salah satunya fokus pada akselerasi pemanfaatan produk layanan pasar modal sekolah.
“Diharapkan dalam lima tahun ke depan masyarakat Pulang Pisau, khususnya anak-anak muda, mampu mengenal berbagai produk dan layanan keuangan dari sektor jasa keuangan,” ungkapnya.
Baca juga: Wakil Bupati Pulang Pisau serahkan 1.000 buku bantuan perpustakaan nasional
Ketua TPAKD Kabupaten Pulang Pisau, Deni Widanarni menjelaskan bahwa program sosialisasi pasar modal ini memang dirancang untuk menjangkau pelajar sebagai sasaran utama.
“Anak-anak sekolah adalah generasi masa depan yang harus memahami sejak awal tentang keuangan, investasi, dan bagaimana memanfaatkannya untuk kehidupan mereka kelak,” ungkap Deni.
Ia mengatakan edukasi ini juga bertujuan untuk membentuk pola pikir yang sehat terhadap pengelolaan keuangan. Ia menilai, pemahaman sejak dini sangat membantu mencegah penyalahgunaan layanan keuangan seperti pinjaman online yang saat ini marak terjadi di kalangan pelajar maupun mahasiswa.
Deputi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah Andrianto Suhada mengungkapkan bahwa meskipun program pasar modal belum menjangkau seluruh wilayah Kalimantan Tengah dan hanya di kota-kota besar seperti Pangkalan Bun, Sampit dan yang terakhir ada di Katingan. Kabupaten Pulang Pisau termasuk salah satu daerah yang lebih dahulu menginisiasi program ini.
“Ini merupakan suatu kebanggaan karena Pulang Pisau telah lebih dulu bergerak di bidang literasi pasar modal dibandingkan daerah lain,” katanya.
Andrianto juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar edukasi, tetapi memiliki tujuan jangka panjang untuk memperkuat pembangunan ekonomi daerah.
“Pembangunan hanya bisa terwujud jika ada investasi. Maka dari itu, literasi keuangan menjadi fondasi penting untuk menciptakan generasi yang sadar dan aktif dalam dunia keuangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah terdapat transaksi pasar modal yang berasal dari Pulang Pisau sehingga kehadiran Bursa Efek Indonesia (BEI) dan TPAKD dalam kegiatan ini diharapkan mampu memicu semangat masyarakat untuk mulai memahami dan memanfaatkan potensi investasi pasar modal secara optimal.
Baca juga: Hari Jadi Desa Garantung jadi momentum introspeksi kinerja pemerintah desa
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau salurkan bantuan pangan untuk masyarakat kurang mampu
Baca juga: Bupati Pulang Pisau instruksikan pemdes mengikuti upacara Kemerdekaan RI