Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Ahmad Rifa’i memberikan instruksi melibatkan seluruh elemen masyarakat khususnya pemerintah desa (pemdes) dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipusatkan di masing-masing kecamatan.
"Pelaksanaan upacara tahun ini diminta melibatkan langsung unsur pemerintah kecamatan sampai ke pemerintah desa," kata Ahmad Rifa'i di Pulang Pisau, Senin.
Dia mengatakan dari hasil rapat yang melibatkan seluruh elemen ini telah diinformasikan kepada Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan untuk diteruskan, agar pada 17 Agustus di kecamatan yang menjadi inspektur upacara (irup) adalah camat, Undang-Undang Dasar 1945 dibacakan oleh Ketua BPD, dan komandan upacara adalah kepala desa.
"Ibu-ibu PKK juga terlibat aktif dalam kegiatan tersebut dengan menjadi paduan suara dalam upacara," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau bahas pembentukan perbup pengelolaan bantaran sungai
Keterlibatan aparatur pemerintah dan masyarakat ini dianggap penting untuk menumbuhkan rasa kebersamaan serta menghargai makna perjuangan kemerdekaan.
“Alasan saya melibatkan mereka semua, karena saya ingin mereka sama-sama merasakan bagaimana kegiatan 17 Agustus sehingga mereka bisa lebih menghargai dan ikut terlibat secara emosional dalam perayaannya,” ujarnya.
Ketua Panitia Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia Kabupaten Pulang Pisau Hendra menyampaikan, rapat kali ini merupakan finalisasi dengan agenda yang telah dirancang sebelumnya.
“Hari ini kita melaksanakan rapat terakhir atau finalisasi dan tidak ada penambahan agenda dari rapat pertama, hanya merapikan dan memantapkan. Kita sudah siap 100 persen,” tegasnya.
Menurutnya, ada sedikit penyesuaian dalam jumlah perlombaan, dari sebelumnya 11 cabang menjadi 14 cabang. Adapun cabang olahraga yang digelar meliputi bulutangkis, tinju, dan takraw.
“Rangkaian kegiatan kita mulai dari 1-30 Agustus 2025. Selain pertandingan olahraga, juga ada festival budaya dan Handep Hapakat Fair yang tetap mengangkat budaya lokal Pulang Pisau,” jelasnya.
Tema yang diangkat dalam peringatan tahun ini adalah Budaya Nusantara. Seluruh kegiatan melibatkan berbagai suku dan etnis yang ada di Kabupaten Pulang Pisau untuk menampilkan kekayaan budaya daerah secara inklusif.
“Kita ingin semua suku dan etnis yang ada di Pulang Pisau ikut berpartisipasi. Tidak hanya menonjolkan satu budaya saja, tetapi semua budaya yang ada di kabupaten ini,” demikian Hendra.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ingatkan remaja jangan sia-siakan masa muda
Baca juga: Bupati Pulang Pisau sebut gotong royong jadi motivasi warga
Baca juga: Tim Hibah DPPM PKM Fapertahut UMPR latih SIG bagi HKm Kabupaten Pulpis