Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menjadikan kasus yang menjerat eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer sebagai peringatan kepada kepala daerah agar tidak meremehkan hukum.
Hal itu disampaikan dalam pidato arahan di acara Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, yang dihadiri para pejabat bupati dari seluruh Indonesia.
Baca juga: KPK sita Alphard dan empat Hp di rumah Immanuel Ebenezer
"Saya ingatkan, tapi kadang-kadang ya khilaf manusia itu. Mungkin atau mengira Pemerintah Republik Indonesia ini bodoh, atau mengira bahwa Pemerintah Republik Indonesia yang saya pimpin lemah, atau mengira Pemerintah Republik Indonesia yang sekarang saya pimpin bisa disogok," katanya.
Tim Media Presiden Prabowo di Jakarta menyebut bahwa sosok yang dimaksud adalah eks Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) yang kini ditetapkan tersangka oleh KPK dalam perkara pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kemenaker.
Baca juga: KPK Selidiki dugaan Immanuel Ebenezer terima aliran dana lebih dari Rp3 miliar
Berbagai harta kekayaannya, seperti mobil dan motor mewah telah disita KPK sebagai barang bukti dalam perkara tersebut.
Kepala Negara yang juga Ketua Umum Gerindra itu ingat pernah menyampaikan bahwa dia takkan melindungi siapapun, termasuk anggota partainya yang terlibat tindak pidana korupsi.
Baca juga: Belum ada pembahasan amnesti untuk Immanuel Ebenezer, kata Menko Yusril
Tak berselang lama setelah penyampaian pernyataan di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI pada 15 Agustus 2025, Noel ditangkap KPK.
“Saya juga kadang-kadang ngeri juga dengan ucapan-ucapan saya. Di MPR tanggal 15 Agustus, ingat pidato saya, saya katakan kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar saya tidak akan lindungi. Eh, beberapa hari kemudian ada anggota Gerindra (ditangkap, red), tetapi dia anggota, dia belum kader," katanya.
Baca juga: Wamenaker Immanuel harap dapat amnesti dari Presiden usai jadi tersangka
Kepala Negara di berbagai kesempatan pidatonya selalu menegaskan pada seluruh pejabat negara agar tidak melakukan korupsi. Sebagai Presiden RI yang telah bersumpah, ia akan menegakkan kebenaran dan menjalankan tanggung jawab kepada bangsa dan rakyat.
“Saudara-saudara saya sudah disumpah. Saya akan menegakkan, saya akan menjalankan kewajiban saya, karena saya sudah bersumpah. Saya takut Yang di Atas dan saya takut mengecewakan rakyat Indonesia itu,” katanya.
Baca juga: Jadi tersangka, Wamenaker: Saya minta maaf ke Presiden Prabowo
Baca juga: Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 orang ditetapkan tersangka kasus pemerasan
Baca juga: KPK sita puluhan kendaraan mewah usai OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
Baca juga: OTT KPK Wamenaker terkait pemerasan pengurusan sertifikasi K3
Baca juga: Wamenaker Immanuel Ebenezer ditangkap KPK