Melihat pembelajaran interaktif ala Kelas Digital Huma Betang

id disdik kalteng, kelas digital huma betang, pembelajaran digital, digitalisasi pembelajaran kalteng, reza prabowo, kalimantan tengah

Melihat pembelajaran interaktif ala Kelas Digital Huma Betang

Pembelajaran digital di SMAN 1 Cempaga. (ANTARA/HO-Disdik Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu terobosan inovasi pembelajaran yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah Kelas Digital Huma Betang.

Dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Disdik menyampaikan, Kelas Digital Huma Betang merupakan platform pembelajaran daring yang dikembangkan dalam rangka mentransformasi pendidikan.

Platform ini menyatukan guru, siswa, dan pihak sekolah dalam satu sistem digital untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar, seperti mengunggah modul, ujian online, dan absensi real-time, dengan tujuan mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh Kalimantan Tengah.

"Ini sebagai bagian dari upaya kita mengakselerasi pendidikan di Kalimantan Tengah," terang Plt Kepala Disdik Kalteng Reza Prabowo.

Baca juga: Disdik Kalteng: Unit layanan disabilitas hadirkan terapis handal bantu masyarakat

Salah satu implementasi Kelas Digital Huma Betang ini bisa dilihat dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi bertopik “Komponen Darah” di SMA Negeri 1 Cempaga beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang dipantau langsung oleh Pengawas Pembina Rusnanie ini berlangsung interaktif, inovatif, dan berpusat pada peserta didik.

‎Kepala SMAN 1 Cempaga M. Toyep menyampaikan, guru Biologi berhasil memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Guru mampu menunjukkan kompetensi pedagogik dan profesional yang sangat baik. Proses belajar tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mengajak siswa berpikir kritis melalui media digital. Ini wujud nyata pembelajaran abad ke-21,” jelasnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng bantu penuhi kebutuhan pendidikan guru

‎Penggunaan TV interaktif menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. Melalui tayangan visual dan animasi, siswa lebih mudah memahami konsep sistem peredaran darah.

‎Pengawas pembina Rusnanie turut mengapresiasi kegiatan tersebut. “Pembelajaran ini membuktikan teknologi mampu menjembatani proses belajar yang bermakna. Siswa terlihat aktif dan antusias,” tuturnya.

‎Suasana kelas yang kondusif dan komunikatif mencerminkan penerapan prinsip student centered learning, di mana peserta didik menjadi pusat pembelajaran.

‎Kegiatan ini juga menjadi praktik baik (best practice) dalam mendukung transformasi digital pendidikan Kalimantan Tengah yang digagas Pemerintah Provinsi dan Dinas Pendidikan Kalteng.

Baca juga: Kalteng siap sinkronkan program pendidikan daerah dengan kebijakan pusat

Baca juga: Pacu kompetensi pendidik di Kalteng melalui pelatihan digital

Baca juga: Begini cara Disdik Kalteng pangkas gap pembelajaran di kota dan desa


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.