Palangka Raya (ANTARA) - Dua dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FK UMPR), Dr dr Faradila dan Nurul Qamariah SPd MSi, ambil bagian dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaborasi VI yang berlangsung di Desa Wisata Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
"Kegiatan yang diprakarsai Universitas Persada Indonesia YAI ini menghadirkan 150 dosen dari 67 perguruan tinggi negeri maupun swasta di wilayah LLDIKTI," kata Faradila di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan, Fokus PKM Kolaborasi VI diarahkan pada pemberdayaan masyarakat desa wisata dengan pendekatan riset, inovasi, dan kearifan lokal.
Dosen FK UMPR ini menilai keikutsertaan UMPR dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen kampus dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Dia mengatakan, PKM Kolaborasi menjadi wadah luar biasa bagi dosen lintas perguruan tinggi untuk saling berbagi pengetahuan sekaligus berkontribusi nyata kepada masyarakat.
"Kehadiran kami di Desa Wisata Patengan adalah bentuk komitmen UMPR untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui pengabdian yang berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Nurul Qamariah menambahkan bahwa kolaborasi dengan puluhan perguruan tinggi memberi nilai tambah, baik dalam aspek akademik maupun dampak sosial.
Dia mengatakan, kolaborasi dengan 67 perguruan tinggi dalam satu kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antar akademisi.
"Kami berharap luaran berupa artikel PKM, monograf, dan publikasi tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik, tetapi juga bisa memberikan dampak langsung bagi pengembangan Desa Wisata Patengan,” ujar Nurul.
Fokus utama PKM Kolaborasi VI ini adalah memperkuat peran sepuluh kelompok masyarakat yang menjadi penggerak utama kehidupan sosial dan ekonomi di Desa Patengan.
Kelompok tersebut antara lain ibu-ibu PKK, pelaku UMKM dodol stroberi, pengrajin kopi dan bandrek, pengelola taman bacaan masyarakat, kader posyandu, guru PAUD dan TK, petani sayuran, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pengelola homestay, serta Karang Taruna.
Masing-masing kelompok didampingi oleh tim dosen lintas universitas dan lintas disiplin ilmu.
Pendampingan tidak berhenti pada pemberian materi atau pelatihan teknis, tetapi juga melibatkan dialog aktif untuk menggali potensi, merumuskan kebutuhan nyata, sekaligus mencari solusi yang aplikatif.
Baca juga: UMPR dampingi pengrajin rotan lewat literasi digital
Direktur LPPM Universitas Persada Indonesia YAI, Dr Sularso Budilaksono MKom selaku penyelenggara, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari kolaborasi jangka panjang yang berorientasi pada hasil nyata.
Dia mengatakan, Desa Patengan dirancang menjadi desa binaan dengan pola pendampingan berkelanjutan, termasuk melibatkan mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
"Pendekatan partisipatif membuat masyarakat menjadi subjek utama pemberdayaan, bukan sekadar penerima bantuan,” kata Sularso.
Dalam praktiknya, berbagai kelompok masyarakat mendapatkan manfaat nyata. Ibu-ibu PKK mendapat pelatihan manajemen rumah tangga dan edukasi kesehatan keluarga, termasuk pencegahan stunting.
Pelaku UMKM dodol stroberi didampingi dalam pengemasan, promosi, dan pemasaran digital. Pengrajin kopi dan bandrek dilatih meningkatkan kualitas produk sekaligus membangun jejaring kemitraan bisnis.
Petani sayuran diperkenalkan pada pertanian organik, pupuk alami, serta teknik pascapanen.
Sementara itu, Pokdarwis dan pengelola homestay dibekali strategi manajemen pariwisata, pelayanan tamu, promosi digital, hingga pengembangan paket wisata berbasis kearifan lokal.
Kader posyandu dilatih pencatatan berbasis aplikasi dan edukasi kesehatan balita, sedangkan Karang Taruna diperkuat perannya dalam menggerakkan komunitas desa melalui pemanfaatan teknologi.
Luaran dari kegiatan PKM Kolaborasi VI ini mencakup artikel PKM, buku monograf, publikasi di media massa, serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antarperguruan tinggi.
Keikutsertaan dosen FK UMPR diharapkan dapat memperluas jejaring akademik sekaligus memberi kontribusi nyata bagi pengembangan masyarakat.
Kepala Desa Patengan, Asep Kurniadi, menyambut baik program ini. Ia menilai, kehadiran ratusan dosen dari berbagai kampus merupakan kebanggaan tersendiri bagi warganya.
“Kami merasa terhormat Desa Patengan dipilih sebagai lokasi kegiatan kolaboratif berskala nasional ini. Dampaknya bukan hanya pada fisik, tetapi juga pada semangat, psikologis, dan sosial masyarakat kami,” ujar Asep.
Baca juga: Fisipol UMPR susun visi misi undang Ketua IAPA dan Aspikom
Baca juga: UMPR gunakan virtual reality ajarkan siswa rawat warisan alam suku Dayak
Baca juga: Halal Center UMPR-RS PKU Muhammadiyah bahas sertifikasi halal instalasi gizi