Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) Resort Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengimbau warga untuk waspada ketika banjir, karena biasanya banyak hewan liar, salah satunya buaya yang keluar untuk mencari tempat aman.

“Kondisi ini cukup berbahaya, apalagi kalau banjirnya sampai malam. Buaya bisa keliaran di malam hari. Hati-hati warga, terutama yang punya kandang ternak di samping atau belakang rumahnya,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Selasa.

Banjir yang merendam sebagian wilayah Kotim sejak sepekan terakhir turut menjadi perhatian BKSDA Resort Sampit. Terlebih, kini banjir juga mulai merambah wilayah selatan Kotim yang beberapa terkenal rawan kemunculan buaya.

Muriansyah, menyebutkan, muara Sungai Lampuyang merupakan habitat buaya muara. Saat banjir, satwa tersebut bisa saja masuk ke area persawahan dan pemukiman warga.

Bahkan, bukan hanya di muara Sungai Lampuyang, tetapi seluruh anak sungai di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan juga rawan kemunculan buaya.

“Menurut keterangan staf desa, buaya semakin sering terlihat dan jumlahnya semakin banyak,” bebernya.

Baca juga: DPRD Kotim dukung kerja sama Agrinas dan BUMD kelola sawit

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai dan memelihara ternak, seperti unggas, di dekat rumah karena hal tersebut bisa mengundang buaya untuk mendekat.

“Yang kita khawatirkan dari kondisi ini tentunya terjadi serangan atau konflik antara buaya dan manusia, sehingga sangat perlu untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya, ketika akan keluar rumah pada malam hari dan lingkungannya sedang banjir sebaiknya perhatian betul-betul kondisi sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, selain wilayah utara kini banjir juga sudah mulai terjadi di wilayah selatan disebabkan curah  hujan tinggi dan sungai pasang.

“Laporan terkini mengenai situasi banjir hari ini di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit dan Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan juga terendam banjir,” sebut Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam. 

Selain itu, sekitar 500 meter kiri dan kanan jalan simpang Kelurahan Samuda Kota Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit juga terendam dengan ketinggian 20-30 cm dan ada sekitar 5-10 rumah tergenang.

Dalam kondisi seperti ini biasanya banjir bisa surut dalam beberapa jam asalkan tidak ada hujan dengan intensitas tinggi setelahnya dan air sungai surut. Tetapi, dengan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap banjir susulan.

“Kami juga sudah menyampaikan melalui grup media sosial, mengingatkan masyarakat agar berhati-hati. Barang-barang maupun dokumen berharga sebaiknya diamankan, karena takutnya banjir itu naik cepat pada malam hari,” demikian Multazam.

Baca juga: Apresiasi Bunda PAUD Kotim diharap lahirkan inovasi baru

Baca juga: Buronan korupsi gedung Sampit Expo terancam 4 tahun penjara

Baca juga: Insan perhubungan di Kotim ramai-ramai sumbang darah


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025