Kuala Kapuas (ANTARA) - Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah Muhammad Wiyatno melakukan groundbreaking ceremony atau peletakan tiang pancang pertama pembangunan Jembatan Sei Asem-Balai Pertanian di Kelurahan Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir.
“Semoga selesai tepat waktu dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” kata Bupati Wiyatno dalam sambutannya, Senin.
Wiyatno menyampaikan pentingnya pembangunan jembatan ini sebagai pintu masuk pengembangan kawasan pertanian. Yakni di lokasi pembangunan ada lahan balai pertanian seluas 30 hektare.
"Juga lahan milik Dinas Pertanian provinsi 100 hektare. Kendala utama selama ini adalah akses jembatan. Alhamdulillah bisa kita anggarkan di APBD Perubahan 2025 ini,” tuturnya.
Dijelaskannya, pembangunan jembatan ini terhubung dengan ruas jalan sepanjang 15 kilometer menuju Km 9 Anjir yang ditargetkan dapat diselesaikan pada 2026.
Selain itu, Pemkab Kapuas juga sedang membuka jalur baru menuju kawasan Silikiru dan mengembangkan berbagai akses jalan alternatif menuju Kota Kapuas maupun ke arah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Harapan kita, setelah jembatan ini rampung, lahan-lahan pertanian di dalam wilayah ini bisa lebih produktif. Dengan akses jalan dan jembatan memadai, masyarakat dapat mengembangkan usaha pertanian, perkebunan, maupun permukiman baru,” ujarnya.
Wiyatno juga mengingatkan jajaran perangkat daerah untuk memaksimalkan sisa waktu pelaksanaan program tahun 2025.
“Saya minta Dinas PUPR dan OPD terkait berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan fisik. Mari kita manfaatkan APBD dengan sebaik-baiknya agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: Legislator Kapuas dukung penataan kota dan pelebaran jalan
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kapuas Hargatin menyampaikan pembangunan jembatan ini menjadi jawaban atas kebutuhan akses transportasi masyarakat khususnya di kawasan pertanian.
“Jembatan yang kita bangun ini menggantikan jembatan kayu ulin lama. Panjang bentang jembatan baru adalah 65 meter dengan lebar 6 meter, ditambah trotoar di kiri-kanan selebar 50 cm. Usia jembatan diproyeksikan mencapai 50 tahun dengan daya beban hingga 50 ton,” ujarnya.
Hargatin juga menyebutkan pembangunan jembatan tersebut menggunakan dana APBD Perubahan Tahun 2025 dengan pagu anggaran sebesar Rp15 miliar, dan nilai kontrak Rp14,697 miliar. Pekerjaan dilaksanakan PT Riziki Media Pusat Sampit dengan masa kontrak selama 103 hari, terhitung sejak 17 September hingga 28 Desember 2025.
Baca juga: Generasi muda di Kapuas diajak aktif dukung gerakan kemanusiaan
Baca juga: Sekda Kapuas ajak warga jaga kebersihan lingkungan
Baca juga: Bupati Kapuas harapkan PSHT Cup III lahirkan atlet pencak silat berprestasi