Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya meningkatkan literasi pemuda setempat dalam penulisan budaya dan kearifan lokal.
"Upaya ini kami lakukan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal yang diikuti 60 peserta," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya, Yohn Benhur Pangaribuan di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menerangkan, Bimtek bertema “Merajut Aksara, Mengukir Budaya, Membangun Literasi” tersebut berasal dari kalangan penulis pemula, pegiat literasi, pelajar, serta masyarakat umum yang memiliki minat dalam dunia karya tulis.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong lahirnya penulis-penulis kreatif yang mampu mengangkat kearifan lokal ke dalam karya tulis, sehingga dapat memperkaya khasanah literasi di Kota Palangka Raya,” katanya.
Selain itu, Benhur menuturkan kemampuan menulis yang baik akan membuka jalan untuk mendokumentasikan cerita rakyat, tradisi, maupun sejarah lokal yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
“Bimtek ini juga bertujuan menciptakan ekosistem kepenulisan yang sehat di daerah, meningkatkan jumlah karya tulis berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat Palangka Raya,” jelas Benhur.
Baca juga: Gubernur Kalteng: APEKSI harus perkuat daya saing kota di Kalimantan
Benhur berharap, ke depannya akan lahir karya-karya literasi baru dari para penulis lokal yang tidak hanya menambah koleksi bacaan di perpustakaan daerah, tetapi juga menjadi media edukasi, penguatan karakter dan sumber inspirasi bagi masyarakat luas.
“Budaya lokal harus dikenalkan secara lebih luas. Salah satunya dengan cara menulis. Anak-anak muda perlu diberi ruang dan kesempatan agar bisa menyalurkan ide kreatifnya melalui tulisan, sehingga warisan budaya kita tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.
Dia mengatakan, di tengah gempuran arus digital, tantangan menjaga budaya semakin besar. Karena itu, generasi muda dan berbagai kalangan lain diharapkan tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi produsen pengetahuan yang berakar pada identitas budaya daerah.
“Jika literasi budaya ini tumbuh dengan baik, maka akan tercipta generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap akar budaya dan identitasnya,” tambah Benhur.
Melalui upaya tersebut, Pemkot Palangka Raya optimistis literasi pemuda dalam bidang penulisan budaya dapat berkembang dan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga kearifan lokal di tengah masyarakat modern.
Baca juga: Muskomwil V APEKSI Kalimantan bahas potensi pembiayaan alternatif
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya dukung restocking untuk pengembangan ikan di Sungai Kahayan
Baca juga: Ketua DPRD apresiasi Kejari Palangka Raya bantu jaga ekosistem perairan