Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan Program Inkubasi Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) untuk mengintegrasikan nilai-nilai syariah dengan praktik pengelolaan keuangan modern di lingkungan pesantren.

"Pesantren memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga mandiri secara ekonomi," tegas Kepala OJK Kalimantan Tengah Primandanu Febriyan Aziz, sebagaimana disampaikan Asisten Direktur Senior Andrianto Suhada dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Senin.

Inkubasi EPIKS merupakan pelatihan dan edukasi keuangan syariah dalam meningkatkan literasi keuangan syariah di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitarnya.

Program ini bertujuan agar pesantren mampu menjadi motor penggerak ekonomi syariah yang mandiri dan mampu mengembangkan potensi ekonomi berbasis syariah.

Selain itu pesantren diharap mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah.

"Dengan mengusung program EPIKS, kami ingin mendorong para santri memiliki pemahaman literasi keuangan syariah sekaligus mampu mengembangkan potensi ekonomi pesantren secara berkelanjutan,” jelasnya.

Baca juga: OJK-Pemkab Seruyan tingkatkan pemahaman pelaku UMKM tentang keuangan syariah

Kegiatan terbaru dalam implementasi di lapangan, OJK Kalimantan Tengah berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan BSI Palangka Raya menyelenggarakan Inkubasi EPIKS menyasar para santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Palangka Raya.

Dengan menghadirkan sejumlah narasumber, para santri mendapat pemaparan mengenai literasi keuangan syariah serta program EPIKS yang dirancang untuk memperkuat kemandirian pesantren.

Kemudian di inkubasi juga membahas peran strategis dalam membangun ekonomi syariah di daerah, serta memperkenalkan produk dan layanan perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan pesantren maupun santri dalam aktivitas keuangan sehari-hari.

Ketua Pondok Pesantren Hidayatullah Palangka Raya, Usamah menyampaikan apresiasi penyelenggaraan kegiatan sebagai upaya nyata mendukung kemandirian pesantren.

"Pentingnya literasi keuangan syariah sebagai bekal santri untuk memiliki kecakapan dalam mengelola keuangan dan usaha berbasis syariah," terangnya.

Baca juga: OJK: Likuiditas perbankan menguat pascapenempatan dana Rp200 T

Baca juga: OJK sebut penempatan Rp200 T di Himbara tingkatkan penyaluran kredit

Baca juga: Kepala OJK Kalteng layani langsung pengajuan SLIK


Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025