Kuala Kurun (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Richard menyatakan Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan instrumen pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, dalam rangka mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan.
“GPM bertujuan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok di tingkat produsen maupun konsumen, dan mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau sesuai daya beli masyarakat,” ucapnya saat membuka GPM di Kelurahan Kampuri Kecamatan Mihing Raya, Kamis.
GPM di Kampuri ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-45. Dalam pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Bulog, distributor, kelompok tani, peternak, dan pembudidaya ikan.
Ia pun berharap GPM berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, serta stabilitas ekonomi masyarakat di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’, khususnya Kecamatan Mihing Raya.
Baca juga: Songsong bonus demografi, Pemkab Gumas susun RAD pelayanan kepemudaan
Sementara itu, Kepala DPKP Gumas Eigh Manto mengatakan, ada beragam komoditas bahan pokok yang tersedia saat pelaksanaan GPM di Kampuri, yang dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasaran karena disubsidi.
Misalnya beras merek Labi-labi yang di pasaran setempat harganya mencapai Rp85 ribu per lima kilogram, di GPM dijual dengan harga Rp65 per lima kg. Gula pasir di pasaran Rp19 ribu per kg, di GPM Rp15 ribu per kg.
Lalu telur ayam di pasaran setempat harganya Rp58 ribu per tabak, di GPM dijual dengan harga Rp52 ribu per tabak. Ikan patin di pasaran Rp33 ribu per kg, di GPM Rp30 ribu per kg.
Untuk komoditas yang disubsidi antara lain beras Labi-labi sebanyak 500 sak, beras SPHP, minyak goreng merek MinyaKita 500 liter, gula, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, dan ikan patin.
“Selain komoditas bersubsidi, kami juga menyediakan komoditas non subsidi seperti minyak goreng merek Sedap dan merek JAR, teh, kopi, sarden, mie instan, susu kental manis, garam, dan olahan ikan,” demikian Eigh Manto.
Baca juga: Anggota DPR motivasi siswa Sekolah Rakyat di Gumas semangat raih cita-cita
Baca juga: Pemkab Gunung Mas beri perhatian serius aspek keberlanjutan