Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah kembali menggelar Festival Babukung dan Lamandau Expo 2025 yang berlangsung 8 hingga 14 November 2025.
Wakil Bupati Lamandau Abdul Hamid saat membuka festival di Nanga Bulik, Sabtu, mengatakan kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami ingin generasi muda melihat bahwa tradisi ini bukan peninggalan masa lalu, melainkan warisan yang hidup dan terus tumbuh,” jelasnya.
Kegiatan yang mengusung tema “Culture Meets Future” ini menjadi ruang pertemuan antara warisan budaya leluhur dan geliat ekonomi kreatif masa kini.
Baca juga: SMPN 2 Bulik juara umum Pramuka Saka Bhayangkara
Festival yang merupakan agenda tahunan tersebut memadukan dua kegiatan utama, yakni Festival Babukung sebagai ajang pelestarian budaya Suku Dayak Tomun, dan Lamandau Expo yang menampilkan potensi ekonomi kreatif daerah.
Festival Babukung tahun ini diawali dengan ritual Nota Garung Pantan dan Maumpan Bukung, serta menampilkan karnaval topeng adat khas Suku Dayak Tomun. Sebanyak 88 desa dan komunitas seni turut serta dalam karnaval yang menjadi daya tarik utama festival tersebut.
Baca juga: Bupati Lamandau minta PPPK bekerja profesional beri layanan terbaik bagi masyarakat
Tradisi Babukung yang awalnya merupakan upacara pengiring arwah leluhur kini terus diperkenalkan kepada masyarakat luas sebagai bagian dari kekayaan budaya dan adat Lamandau.
Sementara itu, sejalan dengan pelestarian budaya, penyelenggaraan Lamandau Expo 2025 difokuskan pada penguatan sektor ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat.
Pameran yang diikuti ratusan pelaku UMKM ini menampilkan berbagai produk unggulan, mulai dari kriya, mode, kuliner, hingga pariwisata.
Baca juga: Bupati Lamandau hadiri ritual adat pembuka Festival Babukung
Baca juga: Pemkab Lamandau perkuat ketahanan keluarga dan perlindungan anak
Baca juga: Lamandau terus dukung UMKM sebagai pilar utama perekonomian daerah