Kuala Kapuas (ANTARA) - Ratusan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, penuh antusias mengikuti lomba mewarnai celemek ibu dan anak, dalam rangka memperingati Hari Anak Universal, Hari Guru, dan Hari Ibu tahun 2025.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kapuas yang telah menginisiasi kegiatan ini,” kata Ketua TP PKK Kapuas, Siti Saniah Wiyatno di Kuala Kapuas, Jumat.
Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan DP3AP2KB atas kolaborasi luar biasa sehingga acara ini terselenggara dengan penuh makna dan keceriaan.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas ini, juga dibarengi dengan kegiatan Parenting Days Massal dan Deklarasi Sekolah Ramah Anak.
Kegiatan edukatif yang sarat nilai kebersamaan ini diikuti dengan antusias oleh para orang tua, guru, dan anak-anak PAUD dengan jumlah peserta sebanyak 350 anak.
Lebih lanjut, Siti Saniah yang juga Bunda PAUD kabupaten setempat ini, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan yang bertepatan dengan tiga momentum istimewa, yaitu Hari Anak Universal, Hari Guru, dan Hari Ibu. Ia menyebut tiga peringatan tersebut sebagai pengingat bahwa pendidikan, kasih sayang, dan kebersamaan keluarga adalah fondasi utama dalam tumbuh kembang anak.
Saniah menekankan, Parenting Days Massal bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan ruang penting untuk memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak melalui aktivitas sederhana namun berdampak besar terhadap perkembangan karakter anak.
Baca juga: Legislator Kapuas apresiasi pembentukan Komunitas ASN Anti Narkoba
Ia juga mengajak anak-anak menyanyikan syair 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dengan penuh semangat sebagai bentuk edukasi yang menyenangkan dan membangun karakter sejak dini.
Untuk deklarasi Sekolah Ramah Anak, menandai komitmen bersama untuk menjadikan seluruh lembaga PAUD di Kabupaten Kapuas sebagai lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, serta menjunjung tinggi hak-hak anak.
“Deklarasi ini adalah langkah penting untuk memastikan setiap anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh perlindungan, kasih sayang, dan penghargaan terhadap martabatnya,” katanya.
Lomba mewarnai celemek ibu dan anak, yang diikuti ratusan peserta ini juga menjadi salah satu momen paling membahagiakan. Menurutnya, kegiatan ini bukan soal siapa yang paling rapi atau kreatif, tetapi tentang kebersamaan, tawa, dan kehangatan antara ibu dan anak.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat sinergi antara pemerintah, satuan PAUD, guru, orang tua, dan seluruh pemangku kepentingan agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi Kapuas yang sehat, ceria, cerdas, berkarakter, dan berbahagia menuju Kapuas Bersinar,” demikian Saniah.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Siti Saniah Wiyatno juga menerima sertifikat Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2025 yang diberikan oleh IGTKI. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, komitmen, dan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan anak usia dini di daerah setempat.
Penyerahan sertifikat dilakukan secara simbolis oleh perwakilan IGTKI Provinsi Kalteng, dan disambut hangat oleh seluruh peserta yang hadir. Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi untuk terus memperkuat program-program PAUD yang inklusif, ramah anak, dan berkarakter.
Baca juga: Bupati Kapuas: Hibah bangunan dari Bea Cukai digunakan untuk fasilitas umum
Baca juga: Bupati Kapuas minta OPD terlibat aktif bantu aparat cegah peredaran narkotika
Baca juga: DPRD apresiasi Pemkab Kapuas raih peringkat kedua Keterbukaan Informasi Publik