Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI dr. Benjamin Paulus Octavianus memprioritaskan pemenuhan dokter ahli jantung atau kardiolog untuk seluruh daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Wamenkes di Palangka Raya, Rabu, menyampaikan, berdasarkan laporan yang ia terima untuk Kalteng yang terdiri dari 13 kabupaten dan 1 kota, sampai dengan saat ini hanya 5 daerah di antaranya yang telah memiliki dokter ahli jantung.
"Maka hadirnya pendidikan jantung di Palangka Raya ini, merupakan suatu percepatan agar jumlah dokter spesialisnya minimal memenuhi Kalteng dulu," tegasnya.
Hal itu dia sampaikan di sela visitasi dan menyaksikan penandatanganan kerja sama pembukaan Center Fellowship Kardiologi Intervensi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya.
Center Fellowship Kardiologi Intervensi merupakan pusat pendidikan subspesialisasi untuk dokter jantung yang terlatih dalam prosedur minimal invasif (intervensi).
Baca juga: Desa Bunut-Lamandau apresiasi Pasar Murah Pemprov Kalteng
Benjamin menjelaskan, optimalisasi terhadap pelayanan penyakit jantung menjadi salah satu prioritas dari Kementerian Kesehatan, sebab penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
"Ada sekitar 350 ribu kasus pasien meninggal karena jantung, itu yang tercatat, belum lagi yang tidak tercatat," ucapnya.
Ketua Kolegium Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia dr. Renan Sukmawan menjelaskan dokter yang mengikuti program fellowship ini lama pendidikannya sekitar satu tahun.
"Dalam fellowship ini dokter tersebut tidak hanya melihat-lihat saja, namun harus melakukan sendiri. Praktik minimal 200 tindakan, baru boleh kita lepas dari program fellowship," terangnya.
Renan memaparkan, dalam setiap penyelenggaraan fellowship ini diperkirakan hanya dapat diikuti satu hingga paling maksimal sebanyak tiga orang dokter.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran menyambut baik pembukaan Center Fellowship Kardiologi Intervensi pada RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
"Ke depan kita harap masyarakat Kalimantan Tengah semakin mudah dalam mendapatkan pelayanan jantung lengkap tanpa harus ke luar daerah," katanya.
Baca juga: BKN: Penerapan Manajemen Talenta ASN mampu cegah intervensi politik
Baca juga: Pemprov Kalteng sidak pasar, harga cabai dan bawang mengalami kenaikan
Baca juga: Jaga stabilitas harga jelang nataru, Pemprov Kalteng kembali gelar pasar murah di Kobar