Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah menyatakan, per Oktober 2025 untuk provinsi setempat kredit konsumtif mencapai Rp20,90 triliun, masih mendominasi sektor kredit pada bank umum berdasarkan jenis penggunaan kredit.
"Kredit konsumtif ini mencapai 39,38 persen dari total kredit," terang Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Senin.
Kemudian terbanyak berikutnya adalah kredit modal kerja Rp18,16 triliun atau 34,22 persen dari total kredit, serta kredit investasi Rp14,01 triliun atau sebesar 26,40 persen dari total kredit.
Lebih lanjut, Primandanu menjabarkan, ada lima sektor ekonomi yang menggunakan fasilitas kredit terbesar di Kalimantan Tengah, meliputi rumah tangga Rp20,61 triliun atau 38,83 persen dari total kredit.
Kemudian pertanian, kehutanan, dan perikanan Rp15,77 triliun atau 29,71 persen dari total kredit, industri pengolahan Rp1,19 triliun atau 2,24 persen dari total kredit, aktivitas jasa lainnya Rp0,97 triliun atau 1,84 persen dari total kredit, serta aktivitas keuangan dan asuransi Rp0,96 triliun atau 1,82 persen dari total kredit.
Baca juga: OJK Kalteng tuntaskan 230 pengaduan masyarakat
Di sisi lain, apabila berdasarkan jenis usaha, maka penyaluran kredit pada bank umum masih didominasi oleh kredit non-UMKM yaitu Rp34,39 triliun atau 64,80 persen dari total penyaluran kredit.
Selanjutnya diikuti oleh kredit mikro Rp8,87 triliun atau 16,71 persen dari total penyaluran kredit, kecil yaitu Rp6,43 triliun atau sebesar 12,12 persen dari total penyaluran kredit, dan menengah yaitu Rp3,84 triliun atau sebesar 6,36 persen.
Secara umum, Primandanu menyampaikan, per Oktober 2025, kinerja bank umum di Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan positif dibanding Oktober 2024.
"Hal ini dapat dilihat pada indikator utama, seperti aset, dana pihak ketiga, hingga kredit," ucapnya.
Aset Bank Umum meningkat 15,67 persen yoy atau Rp13,31 triliun dari Rp84,94 triliun menjadi sebesar Rp98,25 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,96 persen yoy atau sebesar Rp5,66 triliun dari Rp47,29 triliun menjadi sebesar Rp52,95 triliun. Kredit/Pembiayaan meningkat 7,21 persen yoy atau Rp3,57 triliun dari Rp49,50 triliun menjadi Rp53,07 triliun.
Baca juga: Berikut daerah di Kalteng dengan aduan penipuan keuangan tertinggi, OJK perkuat pencegahan
Baca juga: OJK Kalteng: Inklusi keuangan merata perkuat daya saing daerah
Baca juga: OJK Kalteng perkuat upaya preventif cegah kejahatan "scam" keuangan