Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengajak seluruh masyarakat dan tokoh agama memperkuat benteng akidah umat di tengah pesatnya arus informasi di era digital. 

“Di tengah dinamika teknologi informasi yang sangat pesat, tantangan terhadap akidah umat semakin kompleks," kata Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotim Bima Eka Wardhana di Sampit, Sabtu.

Dia mengatakan, saat ini arus informasi mengalir tanpa batas, dan jika tidak disikapi dengan keimanan yang benar, hal itu dapat mengikis nilai-nilai akidah.

Hal ini ia sampaikan saat mewakili Bupati Kotim pada acara silaturahmi dalam rangka komitmen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kotawaringin Timur dalam menjaga dan merawat aqidah ahlussunah wal jamaah.

Bima menjelaskan, memperkuat benteng akidah umat di tengah pesatnya arus informasi di era digital dinilai penting, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh paham atau aliran yang menyimpang.

Baca juga: Kadin Kotim: Kenaikan UMK langkah berani untuk tingkatkan taraf hidup masyarakat

Dalam hal ini, ia pun memberi apresiasi tinggi kepada MUI Kotim atas komitmen yang konsisten dalam merawat akidah Ahlussunnah wal Jamaah. 

Menurutnya, peran ulama sangat strategis dalam memberikan bimbingan dan perlindungan kepada umat agar tetap berada di jalur pemahaman agama yang lurus.

Ia berharap MUI terus menjadi garda terdepan dalam menyaring informasi yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial, serta memberikan penjelasan yang menyejukkan.

“MUI harus menjadi benteng umat, memberikan pencerahan, serta menumbuhkan sikap kritis yang berlandaskan ilmu dan akhlak. Upaya ini memerlukan kebersamaan, keteladanan dan pendekatan yang bijaksana,” jelasnya.

Baca juga: Polres Kotim musnahkan 623 knalpot brong jelang akhir tahun

Baca juga: Polres Kotim siapkan 250 personel gabungan amankan perayaan Nataru

Baca juga: Polres Kotim catat ada penurunan kasus kejahatan selama 2025


Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025