Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mengajak para pelaku dan pemangku kepentingan pariwisata untuk memperkuat penerapan serta pengembangan pariwisata berkualitas sebagai pendekatan pembangunan pariwisata nasional yang berkelanjutan.

“Pariwisata berkualitas tidak dimaknai sebagai pariwisata kelas atas atau mahal. Pendekatan ini menekankan kualitas pengalaman wisatawan, kualitas destinasi dan tata kelolanya, kualitas sumber daya manusia dan layanan, serta kualitas dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihasilkan," kata Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenpar I Gusti Ayu Dewi Hendriyani dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Dalam diskusi daring “Ruang Diskusi Strategis ke-12: Penerapan Quality Tourism di Indonesia” yang digelar di Jakarta, Senin (22/12), Dewi menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir pariwisata Indonesia menunjukkan pemulihan dan pertumbuhan ke arah yang positif. Namun demikian, pertumbuhan semata dinilai belum cukup untuk menjawab tantangan jangka panjang sektor pariwisata.

Dewi menilai pembangunan pariwisata ke depan perlu diarahkan pada pendekatan yang lebih berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif agar mampu menjawab tantangan lingkungan, sosial budaya, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat.

Pariwisata berkualitas perlu menjadi kerangka strategis dalam pembangunan pariwisata nasional agar sektor ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menjaga keberlanjutan destinasi, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Tri Yanuarti menyampaikan tren pariwisata global saat ini mengarah pada personalisasi pengalaman wisata dan perjalanan jarak dekat (short haul), yang sejalan dengan konsep pariwisata berkualitas.
Tren tersebut didukung oleh digitalisasi dalam penyusunan pola perjalanan dan dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat pascapandemi COVID-19.

“Pandemi memberikan perubahan signifikan terhadap perilaku masyarakat, yang pada akhirnya turut memengaruhi preferensi mereka dalam melakukan perjalanan wisata,” kata Tri.

Bank Indonesia memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata berkualitas di Indonesia berupa penguatan pengembangan UMKM melalui berbagai stimulus, stimulus pembiayaan pariwisata melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial, serta dukungan promosi investasi dan kunjungan pariwisata.

“Kami juga mendukung promosi investasi dan kunjungan pariwisata, baik di dalam negeri melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah, maupun di luar negeri melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di mancanegara,” ujarnya.


Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : Admin Portal
Copyright © ANTARA 2025