Unggahan Trump ditarik Facebook dan Twitter

id Unggahan Trump,Facebook,Twitter,Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Unggahan Trump ditarik Facebook dan Twitter

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdiri di depan bendera Amerika Serikat saat ia berpartisipasi dalam meja bundar mengenai donasi plasma dalam sebuah kunjungan ke Kantor Pusat Palang Merah Nasional Amerika di Washington, Amerika Serikat, Kamis (30/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/pras/cfo

Jakarta (ANTARA) - Facebook dan Twitter menarik unggahan dari akun Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena melanggar kebijakan tentang membagikan misinformasi tentang virus corona.

Dikutip dari Reuters, Kamis, unggahan problematik di Facebook tersebut berupa video wawancara dengan Fox Friends. Presiden Trump, dalam wawancara tersebut mengklaim anak-anak "hampir kebal" terhadap COVID-19.

"Video ini mengandung klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal terhadap COVID-19, yang melanggar kebijakan kami tentang bahaya misinformasi COVID," kata juru bicara Facebook.

Sementara di Twitter, tim kampanye @TeamTrump mengunggah video wawancara tersebut, yang dibagikan lagi oleh sang presiden.

Twitter menyembunyikan unggahan tersebut karena melanggar aturan soal misinformasi COVID-19.

Juru bicara Twitter menyatakan pemilik akun @TeamTrump harus menghapus unggahan itu agar bisa mencuit lagi.

Tim Gedung Putih dan kampanye Trump tidak merespons isu ini.

Presiden Trump, seperti dilaporkan Reuters, mengulangi klaim tersebut saat pertemuan di Gedung Putih.

"Anak-anak mengatasinya sangat baik. Jika kalian lihat angkanya, dalam hal kematian dan tingkat kefatalan, anak-anak di usia tertentu, sistem imun mereka sangat sangat tangguh dan kuat. Mereka kelihatannya bisa mengatasinya sangat baik dan ini menurut klaim dari setiap statistik," kata Trump.

Facebook untuk pertama kalinya mencabut unggahan Presiden Trump yang berkaitan dengan misinformasi virus corona.

Sebelumnya, jejaring sosial raksasa itu mendapat kritik besar karena tidak bertindak apa-apa untuk unggahan sang presiden beberapa waktu lalu.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas