Sampit (ANTARA) - Terus meningkatnya jumlah penderita COVID-19 di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membuat pemerintah daerah setempat kembali mempertimbangkan opsi mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
"Kalau angka positif COVID-19 ini terus meningkat dan tak terkendali, maka opsi PSBB bisa saja kita ambil. Apalagi kalau sudah mencapai 300 sampai 350 kasus atau lebih," kata Bupati Supian Hadi di Sampit, Senin.
Kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur saat ini memang terus meningkat. Bahkan Minggu (20/9) malam lalu, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia juga kembali bertambah.
Hingga Senin (21/9) siang, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 232 orang, terdiri dari 125 orang sembuh, 101 orang masih dirawat dan 6 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, termasuk tiga orang pasien baru, dua orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Saat kasus COVID-19 melonjak beberapa waktu lalu, pemerintah daerah juga sempat berencana mengusulkan PSBB, namun kemudian itu urung dilakukan karena kasus COVID-19 menurun. Namun kini jumlah penderita COVID-19 kembali meningkat tajam.
Menurut Supian, PSBB merupakan langkah terakhir karena dipastikan akan sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Namun opsi itu bisa saja diambil untuk menjaga masyarakat Kotawaringin Timur agar penularan COVID-19 tidak terus meluas.
Supian menginstruksikan Satgas Penanganan COVID-19 Kotim untuk terus memantau perkembangan itu, seraya mengintensifkan pendisplinan protokol kesehatan. Penggunaan masker sangat diwajibkan bagi siapa saja yang beraktivitas di luar rumah.
"Upaya Satuan Tugas dalam mengendalikan kasus COVID-19 ini sudah banyak dan beragam, sampai upaya pendisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Upaya ini tidak akan maksimal kalau tidak diiringi dengan kesadaran masyarakat untuk memulai disiplin dari diri sendiri," ujarnya.
Baca juga: Empat kabupaten di Kalteng ini paling rawan gangguan saat pilkada
Supian mengajak seluruh jajarannya bersama aparat keamanan untuk tidak bosan mengajak masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Kewajiban pemerintah untuk terus mengingatkan dan menyelamatkan masyarakat dari wabah virus berbahaya tersebut.
Masyarakat diimbau peduli terhadap kesehatan diri sendiri, keluarga dan orang lain. Penggunaan masker dan menjaga jarak, diyakini sangat efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
Kewaspadaan harus ditingkatkan karena tren penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur terus meningkat. Bahkan, belakangan ini penularan banyak berasal dari kluster keluarga sehingga harus terus diwaspadai.
"Kalau tidak mau PSBB diterapkan, patuhi protokol kesehatan untuk terhindar dari COVID-19. Gunakan masker, rajin cuci tangan, dan hindari kerumunan. Kalau kondisi terus bertambah seperti ini, mau tidak mau kita usulkan PSBB," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kotim kembali bertambah
Baca juga: ASN Kotim tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik peserta pilkada
Berita Terkait
Pemkab Kotim kembali gelar pawai takbiran keliling
Kamis, 28 Maret 2024 22:10 Wib
Disdik Kotim siapkan Rp198 juta untuk renovasi SDN 2 Ramban
Kamis, 28 Maret 2024 22:00 Wib
Bupati Kotim ingatkan 838 PPPK baru tidak ajukan pindah tugas
Kamis, 28 Maret 2024 19:17 Wib
THR ASN dan tenaga kontrak Kotim dibayar 2 April
Kamis, 28 Maret 2024 18:51 Wib
BBPOM uji 40 sampel takjil di Sampit, berikut penjelasan hasilnya
Kamis, 28 Maret 2024 6:05 Wib
Kapolda Kalteng Safari Ramadhan perkuat toleransi umat beragama
Kamis, 28 Maret 2024 5:39 Wib
BBPOM: Kesadaran pelaku usaha di Sampit terhadap keamanan produk meningkat
Rabu, 27 Maret 2024 15:00 Wib
DPRD Kotim berharap penyelesaian jalan tembus Pulau Hanaut terwujud
Rabu, 27 Maret 2024 14:03 Wib