Bantuan kuota data internet jaga kualitas SDM, kata Erick Thohir
Jakarta (ANTARA) - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyampaikan program bantuan kuota data internet merupakan bagian dari menjaga kualitas SDM bangsa.
"Agar pandemi COVID-19 tidak sampai mempengaruhi kualitas SDM dalam proses belajar dan mengajar, maka bantuan kuota data ini juga dalam konteks untuk menjaga kualitas SDM bangsa, sekaligus menjaga agar hak setiap peserta didik terpenuhi serta aksesibilitas peserta didik dan produktivitas pendidikan terus meningkat," ujar Erick yang juga Menteri BUMN di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing merupakan salah satu dari tujuh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dicanangkan Kabinet Indonesia Maju jilid II.
Ia menambahkan kondisi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum surut jangan sampai melemahkan semangat dan kualitas belajar mengajar.
"Justru pada kondisi penuh tantangan ini, pemerintah tetap hadir. Tak sekedar memberi semangat, namun juga memberi bantuan berupa kuota data internet untuk membantu akses informasi bagi guru, siswa, mahasiswa, dan dosen dalam menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi," kata Erick saat menghadiri peresmian kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020, secara virtual.
Peresmian yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim itu juga disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dan para Direksi operator seluler yang ada di Indonesia yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, AXIS, 3 (Tri), dan Smartfren.
"Program kerja kami dari awal tidak pernah berubah. Indonesia sehat, Indonesia bekerja, Indonesia tumbuh adalah tiga strategi yang terus berusaha dijalankan secara baik. Kebijakan bantuan kuota data internet menjadi bagian dari Indonesia tetap kerja," ujar Erick.
Ia menambahkan bahwa terlaksananya program ini merupakan koordinasi antara Kemendikbud dengan pemangku kepentingan lainnya yakni KPCPEN, Kementerian BUMN, serta Kemenkominfo.
"Ini bukti kolaborasi dan kerja sama yang sangat positif karena negara hadir untuk rakyat, bekerja baik untuk rakyat, dan bekerja 24 jam untuk rakyat," lanjutnya.
Sebelum program kuota data internet ini diluncurkan, Erick menyampaikan, BUMN melalui Holding Telekomunikasi juga sudah memberikan berbagai dukungan untuk kegiatan belajar mengajar dan bekerja secara online.
"Mulai dari penguatan konektivitas, layanan belajar jarak jauh bebas biaya, akses data bebas kuota hingga 30 giga byte, hingga kerjasama dengan 112 perguruan tinggi yang memiliki e-learning, aplikasi Sekolahku dan aplikasi belajar jarak jauh lain," paparnya.
"Agar pandemi COVID-19 tidak sampai mempengaruhi kualitas SDM dalam proses belajar dan mengajar, maka bantuan kuota data ini juga dalam konteks untuk menjaga kualitas SDM bangsa, sekaligus menjaga agar hak setiap peserta didik terpenuhi serta aksesibilitas peserta didik dan produktivitas pendidikan terus meningkat," ujar Erick yang juga Menteri BUMN di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing merupakan salah satu dari tujuh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dicanangkan Kabinet Indonesia Maju jilid II.
Ia menambahkan kondisi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum surut jangan sampai melemahkan semangat dan kualitas belajar mengajar.
"Justru pada kondisi penuh tantangan ini, pemerintah tetap hadir. Tak sekedar memberi semangat, namun juga memberi bantuan berupa kuota data internet untuk membantu akses informasi bagi guru, siswa, mahasiswa, dan dosen dalam menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi," kata Erick saat menghadiri peresmian kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020, secara virtual.
Peresmian yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim itu juga disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dan para Direksi operator seluler yang ada di Indonesia yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, AXIS, 3 (Tri), dan Smartfren.
"Program kerja kami dari awal tidak pernah berubah. Indonesia sehat, Indonesia bekerja, Indonesia tumbuh adalah tiga strategi yang terus berusaha dijalankan secara baik. Kebijakan bantuan kuota data internet menjadi bagian dari Indonesia tetap kerja," ujar Erick.
Ia menambahkan bahwa terlaksananya program ini merupakan koordinasi antara Kemendikbud dengan pemangku kepentingan lainnya yakni KPCPEN, Kementerian BUMN, serta Kemenkominfo.
"Ini bukti kolaborasi dan kerja sama yang sangat positif karena negara hadir untuk rakyat, bekerja baik untuk rakyat, dan bekerja 24 jam untuk rakyat," lanjutnya.
Sebelum program kuota data internet ini diluncurkan, Erick menyampaikan, BUMN melalui Holding Telekomunikasi juga sudah memberikan berbagai dukungan untuk kegiatan belajar mengajar dan bekerja secara online.
"Mulai dari penguatan konektivitas, layanan belajar jarak jauh bebas biaya, akses data bebas kuota hingga 30 giga byte, hingga kerjasama dengan 112 perguruan tinggi yang memiliki e-learning, aplikasi Sekolahku dan aplikasi belajar jarak jauh lain," paparnya.